Padang, (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Muaro Padang, Sumatera Barat (Sumbar) meningkatkan target produksi sendal hotel buatan warga binaan dari lima ribu pasang per bulan pada 2021 menjadi sepuluh ribu.
"Tahun ini kami menargetkan dalam sebulan bisa memproduksi sepuluh ribu pasang sendal hotel, sebagai langkah menggenjot produktifitas serta potensi ekonomi," kata Kepala Seksi Kegiatan dan Kerja Lapas Klas IIA Padang Syafri Naldi di Padang, Selasa.
Selain itu, lanjutnya, sendal buatan narapidana itu juga kian dilirik oleh hotel-hotel untuk bekerja sama, karena berhasil menjaga kualitas produk.
Kepala Sub Seksi Bimbingan Kerja M Fadli mengatakan jumlah hotel yang sudah bekerja sama dengan Lapas Padang saat ini ada enam hotel.
"Hotel yang bekerja sama tidak hanya di Padang, tapi juga di Bukittinggi. Tiga di antaranya merupakan hotel berbintang," katanya.
Ia optimistis unit produksi sendal yang merupakan bagian dari program kemandirian itu bisa terus dikembangkan ke depannya.
Mengingat pada 2021 pihaknya mampu memproduksi sendal sebanyak lima ribu pasang dalam satu bulan, dengan angka pendapatan mencapai Rp17 juta.
"Oleh karena itu kami tahun ini mulai menggejot kembali jumlah produksi serta menggencarkan pemasaran ke badan usaha," katanya.
Fadli membeberkan sejak awal Januari ada dua rumah sakit yang tengah menjalin komunikasi untuk menggunakan sendal dari Lapas Padang.
Seiring dengan meningkatnya jumlah produksi itu maka Lapas Padang juga menambah tenaga kerja dari 10 orang warga binaan menjadi 21 orang.
Lapas Padang terus melakukan evaluasi secara rutin pascaproduksi untuk menjaga kualitas sandal yang dibuat.
"Kita evaluasi setelah produksi selesai, apakah sesuai dengan permintaan dari konsumen, dan bagian mana yang perlu diperbaiki," katanya.
Sementara itu Pelaksana harian (Plh) Kepala Lapas Padang Novri Abbas mengatakan ada 12 unit kegiatan pembinaan kemandirian yang berjalan saat ini.
Kegiatan tersebut dibagi dalam tiga kategori yakni jasa, manufaktur dan industri, serta agribisnis, sesuai dengan program Ditjen Pemasyarakatan Kemenkumham. RI.
Beberapa di antaranya adalah sandal hotel, lidi sawit, desain interior, bakery, barbershop, anyaman lidi, dan menjahit.
"Ini upaya mengubah stigma negatif bahwa penjara bukan lagi tempat suram dan "angker", tapi tempat yang mampu membina dan produktif," katanya.
Pada bagian lain, salah seorang WBP yakni Yudistira mengaku senang bisa ikut bekerja dalam pembuatan sendal hotel tersebut.
Karena dirinya bisa tetap beraktivitas dan menambah pengalaman meski tengah menjalani hukuman. Selain itu juga memberikan pemasukan ekonomi bagi dirinya.
Berita Terkait
Disambangi SPPG, Pemko Padang Siap Sukseskan Program Makan Bergizi
Selasa, 17 Desember 2024 10:10 Wib
Asah Kreativitas dan Bakat Para Guru, Pj Wako Tutup Porsema I MKKS SMPN Kota Padang
Selasa, 17 Desember 2024 9:29 Wib
Pj Sekda : ASN Padang jangan terjebak judi online
Senin, 16 Desember 2024 19:58 Wib
Penghujung 2024, Pemko Padang dan DPRD Sepakati Dua Perda
Senin, 16 Desember 2024 18:09 Wib
Sumbar lakukan langkah strategis sambut penerbangan Singapura-Padang
Senin, 16 Desember 2024 17:33 Wib
Buka BBKT Kota Padang, Andree Algamar: Karang Taruna Harus Jadi Agen Perubahan
Minggu, 15 Desember 2024 19:26 Wib
Andree Algamar Buka Turnamen Antar Klub Bola Voli se-Kota Padang
Minggu, 15 Desember 2024 19:23 Wib
Khitanan massal LSM Meja Putih diusulkan masuk kalender pariwisata Padang
Minggu, 15 Desember 2024 19:17 Wib