Singapura, (ANTARA) - Harga minyak beragam di perdagangan Asia pada Senin pagi, dengan minyak mentah berjangka Brent naik tipis, sementara West Texas Intermediate (WTI) AS tergelincir setelah maskapai membatalkan ribuan penerbangan di Amerika Serikat selama liburan Natal di tengah melonjaknya infeksi COVID-19.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun 41 sen atau 0,6 persen, menjadi diperdagangkan di 73,38 dolar AS per barel pada pukul 00.53 GMT. Kontrak tidak diperdagangkan pada Jumat (24/12/2021) karena pasar AS ditutup untuk liburan Natal.
Sebaliknya harga minyak mentah berjangka Brent naik 40 sen atau 0,5 persen, menjadi diperdagangkan di 76,54 dolar AS per barel setelah turun 0,92 persen pada Jumat (24/12/2021).
Kedua kontrak melonjak 3,0 persen hingga 4,0 persen minggu lalu setelah data awal menunjukkan bahwa varian Omicron dari COVID-19 menyebabkan tingkat penyakit yang lebih ringan. Namun, varian yang sangat menular itu menyebabkan jumlah kasus COVID-19 melonjak di seluruh dunia.
Dalam tiga hari terakhir, ribuan penumpang yang bepergian selama Natal terdampar setelah maskapai penerbangan AS membatalkan penerbangan karena kekurangan staf terkait COVID-19.
Di Eropa, harga gas alam menyentuh rekor tertinggi pekan lalu karena pasokan yang terbatas, mendukung harga minyak mentah Brent lebih tinggi.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Jumat (24/12/2021) bahwa Uni Eropa hanya dapat menyalahkan kebijakannya sendiri atas rekor harga gas, dengan mengatakan beberapa anggotanya menjual kembali gas murah Rusia dengan harga yang jauh lebih tinggi di dalam blok tersebut.
Ke depan, investor minyak fokus pada pertemuan OPEC+ berikutnya pada 4 Januari.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia, yang dikenal sebagai OPEC+, akan bertemu untuk memutuskan apakah akan melanjutkan peningkatan produksi 400.000 barel per hari (bph) pada Februari.
Rusia percaya harga minyak tidak mungkin berubah secara signifikan tahun depan karena permintaan pulih ke tingkat pra-pandemi hanya pada akhir 2022, Wakil Perdana Menteri Alexander Novak mengatakan pada Jumat (24/12/2021).
Berita Terkait
BI: Ketegangan global turut picu penurunan ekspor CPO Sumbar
Rabu, 6 November 2024 18:18 Wib
Produk turunan minyak nilam Aceh
Selasa, 22 Oktober 2024 16:16 Wib
Harga pangan Rabu pagi, cabai rawit turun Rp3.230 jadi Rp42.270 per kg
Rabu, 9 Oktober 2024 9:06 Wib
Harga pangan Senin fluktuatif, minyak goreng stabil Rp18.110 per kg
Senin, 7 Oktober 2024 9:14 Wib
Harga cabai keriting pada Kamis naik Rp1.030 jadi Rp32.640 per kg
Kamis, 3 Oktober 2024 9:47 Wib
BPS yakini lonjakan permintaan CPO tidak ganggu kebutuhan dalam negeri
Rabu, 2 Oktober 2024 16:01 Wib
BI ungkap potensi besar ekspor CPO asal Sumbar ke India pada 2025
Rabu, 2 Oktober 2024 10:43 Wib
Sumbar catat peningkatan nilai ekspor hingga 64,40 persen
Selasa, 1 Oktober 2024 17:15 Wib