Sarilamak (ANTARA) - Budidaya ternak itik menjadi salah satu usaha peternakan yang menguntungkan di Indonesia.
Hal ini dikarenakan semua produk itik baik telur maupun dagingnya cukup laku di pasaran, bahkan permintaannya tinggi.
Meskipun demikian untuk memperoleh produk itik berkualitas tinggi, asupan nutrisi ternak haruslah memadai.
Peternak dalam hal ini perlu bersinergi dengan banyak pihak salah satunya dengan perguruan tinggi.
Inilah yang menjadi latar belakang Tim pengabdian masyarakat melalui kegiatan Program Kemitraan Masyarakat melakukan pendampingan sekaligus praktik manajemen feeding
Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini dilaksanakan di Tanjung Haro Selatan Kecamatan Luak Kabupaten 50 Kota Sumatera Barat.
Mitra yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah “ Kelompok Ternak Itik “Usaha Baru” yang melakukan budidaya itik petelur dan pedaging.
Tim Pengabdian Masyarakat Faterna Unand ini terdiri atas Dr. Ir. Sabrina, MP ,Prof. Dr. Ir. Husmaini, MP ,Dr. Kusnadidi Subekti, S.Pt, MP, dan Dr. Ir.Firda Arlina, M.Si melaksanakan kegiatan pada 2021.
Pada sasaran program PKM yakni masyarakat yang belum produktif secara ekonomis, tetapi berhasrat kuat menjadi wirausahawan.
Dalam hal ini tim mencoba mencarikan solusi dari permasalahan mitra, terkait produktifitas produksi telur belum optimal, tingginya biaya pakan, pengetahuan tentang bahan pakan serta manajemen pakan (feeding practice).
Solusi yang ditawarkan antara lain memberikan pelatihan dan paket teknologi perbaikan sistem pemeliharaan, pengetahuan bahan pakan, teknologi untuk memproduksi pakan itik yang berbasis pakan lokal, restricted feeding.
Muara akhir dari kegiatan ini adalah peningkatan produksi telur, peningkatan produktifitas, efisiensi biaya pakan dalam rangka pengembangan dan peningkatan pendapatan peternak sekaligus membentuk/mengembangkan kelompok mitra yang mandiri secara ekonomi.
Metode yang digunakan dalam program pengabdian ini yaitu penyuluhan, peragaan, pelatihan, pembinaan dan pemberian paket teknologi, sekaligus pengamatan dan evaluasi dan pengambilan data untuk mengukur parameter keberhasilan dari program yang dijalankan.
Berdasarkan pelaksanaan pengabdian di kelompok ternak usaha bersama, peternak sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini, hampir 80% persen peternak paham dengan manajemen feeding sesuai dengan kebutuhan pakan ternak berdasarkan tingkat umur baik secara kualitas maupun kuantitas.
Ransum uji coba yang dususun oleh peternak sangat jauh dari kualitas yang seharusnya. Peningkatan produksi telur dapat dilakukan dengan penyusunan ransum ternak itik dengan meningkatkan kadar protein hewani dan mineral dalam ransum.
Peningkatan pendapatan peternak itik dapat dilakukan dengan menekan biaya produksi dengan ransum yang disusun sendiri oleh peternak bersumberkan bahan pakan lokal dengan harga Rp. 6000,-.
*) penulis Tim PKM Faterna Unand , Dr. Ir. Sabrina, MP ,Prof. Dr. Ir. Husmaini, MP ,Dr. Kusnadidi Subekti, S.Pt, MP, dan Dr. Ir.Firda Arlina, M.Si
Berita Terkait
Rektor Unand hormati proses hukum kembalikan jabatan ketua lembaga
Sabtu, 16 November 2024 18:17 Wib
Peneliti Unand masuk top 100 ilmuwan di Indonesia
Jumat, 15 November 2024 19:07 Wib
Program Kosabangsa, Dosen Unbrah-Unand Hibahkan Mesin Penggiling Tebu dan Alat Deteksi Abu Marapi di Bukik Batabuah
Rabu, 13 November 2024 12:53 Wib
Kemenkes anugerahi akademisi Unand atas hilirisasi produk kesehatan
Senin, 11 November 2024 16:26 Wib
Sejarawan Unand nilai Ahmad Syafii Maarif layak jadi pahlawan nasional
Minggu, 10 November 2024 15:42 Wib
"Cegah Stunting" Dosen Unbrah-Unand Kolaborasi Skrining Anemia dan Diabetes Gestasional pada Ibu Hamil
Kamis, 7 November 2024 6:20 Wib
Pertama Kali Diadakan, Bakti Sosial PP Ikorti di Padang Tercatat Rekor MURI
Rabu, 6 November 2024 15:46 Wib
Pada 2029 Unand targetkan 25 persen prodi terakdreditasi internasional
Selasa, 5 November 2024 15:19 Wib