Pemko Sawahlunto awasi bantuan ternak melalui WhatsApp Group

id berita sumbar,berita sawahlunyo,dinas pertenakan sawahlunto,peternakan sawahlunto

Pemko Sawahlunto awasi bantuan ternak melalui WhatsApp Group

Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Sawahlunto memberikan bantuan ternak kepada warga setempat (ANTARA/HO-Humas)

Sawahlunto (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat yang rutin memberikan bantuan ternak kepada warga setempat melakukan terobosan dengan membentuk grup WhatsApp dalam memberikan pendampingan serta pengawasan intensif pada penerima bantuan ternak kambing, ayam dan itik.

"Kita membuat layanan pengaduan di WhatsApp Group (WAG) dan media sosial, kemudian monitoring langsung ke lapangan yang dijadwalkan sekali dalam tiga bulan," kata Kepala DKP3 Sawahlunto Heni Purwaningsih, di Sawahlunto, Senin.

DKP3 Sawahlunto sebelumnya memberikan bantuan ternak untuk 80 KK masing-masingnya mendapatkan tiga ekor kambing, yakni satu ekor kambing jantan dan dua ekor kambing betina, 20 ekor ayam setiap keluarga untuk ayam kampung (ayam peliharaan yang tidak berasal-usul dari galur atau ras yang dihasilkan untuk kepentingan komersial) dan 20 ekor itik untuk setiap keluarga. Bantuan juga diberikan untuk membangun kandang, pakan dan obat-obatan.

Ia menyebutkan langkah pendampingan dan pengawasan ini bagian dari upaya memastikan bantuan ternak yang diberikan Pemko memang benar - benar dirawat dengan baik sampai bisa menghasilkan sesuai target.

"Kita mulai ini dari awal sebelum ternak diserahkan, itu para penerima kita berikan sosialiasi teknik beternak yang baik dan benar. Kita bekali mereka dengan pengetahuan dan skill itu, karena beternak ini kalau mau hasilnya maksimal ya memang harus ada ilmunya. Masa perawatan oleh penerima, itu berhasil atau tidaknya ditentukan oleh pengetahuan dan skill tersebut," kata Heni.

Disebutkan Heni, untuk admin di WAG itu adalah para dokter hewan dan tenaga penyuluh terkait di DKP3 yang siap menjawab laporan dan pertanyaan dari masyarakat penerima bantuan ternak.

"Kita manfaatkan teknologi informasi dengan WAG ini, jadi ada layanan konsultasi yang mudah, murah dan cepat. Nanti kalau ada laporan yang tidak bisa diselesaikan melalui konsultasi online, tim DKP3 menindaklanjuti dengan mendatangi langsung masyarakat yang bersangkutan," ujar dia.

Dari pemantauan di WAG tersebut, Heni menyebut interaksi yang terjadi cukup tinggi dan hangat, sampai silahturrahmi antar masyarakat penerima bantuan ternak juga terjalin semakin baik.

Sementara untuk monitoring langsung ke lapangan untuk meninjau perkembangan setiap peternak, dilakukan secara berkala yakni sekali dalam 3 bulan.

Wali Kota Sawahlunto Deri Asta menyatakan bentuk pendampingan dan pengawasan itu merupakan wujud nyata Pemko Sawahlunto memastikan bantuan yang diberikan tidak hanya sampai di tangan masyarakat, namun juga benar-benar diambil manfaatnya.

"Contohnya pada ternak kambing, ayam dan itik ini, kalau kami hanya menyerahkan, kemudian ternaknya sampai di masyarakat setelah itu kami diam saja maka tidak akan maksimal hasilnya. Kami menyadari, masyarakat kita butuh untuk ditemani dan diingat-ingatkan dalam merawat ternak ini, jadi ini upayanya ada pendampingan dan pengawasan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait," kata Wali Kota.

Sambil mengapresiasi langkah DKP3 dalam melaksanakan pendampingan dan pengawasan pada penerima bantuan, Deri Asta juga mengajak OPD- OPD lain untuk mengintensifkan pendampingan dan pengawasan pada program bantuan pada masyarakat.

"Mari kita bersama-sama memastikan bahwa ketika ada bantuan yang diserahkan pada masyarakat itu memang tidak sekedar sampai saja, namun manfaat dari bantuan itu diterima masyarakat. Untuk itu memang perlu masyarakat penerima kita dampingi," ajaknya.