Setelah 38 jam dicari tim gabungan, warga hanyut di Batang Momong Dharmasraya ditemukan tewas

id berita dharmasraya,berita sumbar,hanyut

Setelah 38 jam dicari tim gabungan, warga hanyut di Batang Momong Dharmasraya ditemukan tewas

Personel gabungan menyisir aliran Sungai Batang Momong, Nagari IV Koto Dibawuah, Kabupaten Dharmasraya, Sumbar, Rabu (3/11). Pencarian korban masih terus dilakukan hingga saat ini. (Antarasumbar/HO-BPBD Dharmasraya)

Sudah ditemukan siang ini,
Pulau Punjung (ANTARA) - Warga Nagari IV Koto Dibawuah Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, Muhammad Ma'in (35) yang hanyut di Sungai Batang Momong ditemukan meninggal dunia sekitar pukul 12.28 WIB.

Baca juga: Basarnas Padang bantu pencarian hari kedua korban hanyut di Dharmasraya

Baca juga: Seberangi sungai dengan berenang, Ma'in terseret arus deras dan masih dicari tim gabungan

"Sudah ditemukan siang ini, sekitar tiga kilometer dari titik awal lokasi korban hanyut," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dharmasraya, Eldison di Pulau Punjung, Kamis.

Ia mengatakan pencarian korban membutuhkan waktu sekitar 38 jam sejak korban diketahui hanyut. Kerjasama tim beserta bantuan masyarakat membuahkan hasil dengan ditemukan jasad korban dalam keadaan utuh.

"Pencarian hari pertama sempat dihentikan kemarin, alhamdulillah berkat kerjasama seluruh tim pencarian membuahkan hasil pada hari kedua," katanya.

Sebelumnya, seorang warga Nagari (Desa Adat) IV Koto Dibawuah, Kecamatan IX Koto dilaporkan hanyut terseret arus Sungai Batang Momong pada Selasa (2/11) sekitar pukul 22.00 WIB.

Korban diketahui terseret arus sungai saat mencoba menyeberangi Batang Momong dengan cara berenang bersama satu orang temannya Ferri, kata dia.

Namun naas korban terseret arus sungai yang sedang deras, sementara temamnya dapat menyelamatkan diri, sebut dia.

Pencarian korban pada hari kedua juga mendapat bantuan Badan Nasional Pencarian Dan Pertolongan (Basarnas) Padang bersama tim BPBD, TNI, Polri, dan dibantu masyarakat.

Menurutnya jarak pandang yang terbatas saat penyelaman menjadi kendala dalam proses pencarian terhadap korban. Selain itu aliran sungai yang deras juga menjadi tantangan tim.