Dengan honor hanya Rp60 ribu/bulan, guru telah mengabdi 11 tahun itu terpaksa jual kerupuk

id berita solok,berita sumbar,guru

Dengan honor hanya Rp60 ribu/bulan, guru telah mengabdi 11 tahun itu terpaksa jual kerupuk

Salah seorang guru honorer di salah satu sekolah swasta, Kota Solok, Sumatera Barat, Doni Alfiz hendak menjual kerupuk keliling. (Antarasumbar/HO-ACT Solok)

Mendapatkan honor hanya Rp60 ribu per bulan tentunya tidak mencukupi kebutuhan saya dan keluarga,
Solok (ANTARA) - Salah seorang guru honorer di salah satu sekolah swasta, Kota Solok, Sumatera Barat, Doni Alfiz telah mengajar selama 11 tahun lamanya dengan memperoleh honor Rp60 ribu per bulan.

"Mendapatkan honor hanya Rp60 ribu per bulan tentunya tidak mencukupi kebutuhan saya dan keluarga," kata Doni di Solok, Kamis.

Doni mendapatkan honor sebanyak itu lantaran jumlah murid di sekolah itu masih sedikit. Kendati demikian tidak menyurutkan semangat Doni untuk tetap mengajar.

Selain menjadi guru honorer, Doni juga berjualan kerupuk keliling setiap harinya untuk menambah penghasilan demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Atas semangat dan keikhlasannya mengajar, Doni pun menerima bantuan dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) cabang Solok, Sumatera Barat melalui program sahabat guru Indonesia (SGI) untuk para guru honor.

Ia bersyukur atas bantuan yang telah diberikan terhadapnya dan berharap semoga dengan adanya program SGI dari ACT ini dapat menjadi penyemangat baginya dan para guru honorer lainnya.

"Semoga menjadi penyemangat bagi kami untuk terus mendidik anak murid kami serta menjadi ladang amal ibadah bagi para sahabat dermawan yang telah peduli dengan kami selaku guru honorer," ucap dia.

Selain itu, ia juga berharap agar program tersebut terus berlanjut ke depannya sehingga terus menjadi motivasi penyemangat bagi mereka dan juga murid mereka.

Ketua ACT cabang Solok, Tengku Dewan melalui tim Program ACT Solok Chahyo Shaputra mengatakan bantuan biaya hidup untuk para guru honorer tersebut bertujuan untuk mensejahterakan kehidupan mereka.

"Kita melihat karena saat ini masih banyak guru honorer yang mendapatkan penghasilan minim, bahkan dibawah UMR," ujar dia.

Ia menyebutkan ada pun penerima manfaat yang mendapatkan bantuan biaya hidup dari program ini adalah sebanyak enam guru di Kota Solok, yakni Yuliasmi, Okta Ariska, Tuti, Rina, Yernifa dan Doni Alfiz.

Selain itu, ia mengatakan bantuan yang diberikan berupa uang tunai senilai Rp500 ribu per orang. Ia berharap semoga dengan bantuan itu dapat memberikan dampak baik bagi para guru yang sudah mengabdi rata-rata diatas 10 tahun.

“Harapan ke depannya semoga program sahabat guru Indonesia (SGI) ini dapat menjangkau hingga pelosok Kota dan Kabupaten Solok,” ujar dia.

ACT Solok, kata dia memprioritaskan bantuan untuk guru honorer yang sudah mengabdi lebih dari sepuluh tahun dan mempunyai penghasilan minim sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas guru dalam mencerdaskan anak-anak di lingkunganya.