Padang (ANTARA) - Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang (UNP), memberi pelatihan pencegahan stunting bagi orangtua di Kenagarian Kinali, Pasaman Barat.
Pelatihan yang diberikan salah satunya pengolahan makanan yang bergizi berbahan ikan gabus, kata Dosen PAUD FIP UNP Serli Marlina, M.Pd di Padang, Jumat.
Upaya ini dilakukan, mengingat saat ini data kasus stunting bagi balita masih tergolong tinggi sehingga perlu menjadi perhatian bagi orangtua.
Karenanya diperlukan pengetahuan dan pemahaman tentang pengolahan makanan yang bergizi bagi orangtua, makanya penting dibekali dalam bentuk pelatihan-pelatihan.
Dia menyampaikan, Prodi PG-PAUD FIP UNP sebagai lembaga yang menghasilkan pendidik anak usia dini memiliki peran dalam memberikan informasi mengenai gizi dan kesehatan pada anak usia dini, salah satunya dalam bentuk pelatihan bagi orangtua.
Menurut dia, menyikapi peran tersebut, PAUD FIP UNP berupaya untuk memberikan edukasi melalui pelatihan-pelatihan kepada masyarakat.
Sejumlah kegiatan dalam bentuk pelatihan telah dilaksanakan pada Juni-Juli 2021 dengan tema "Strategi pencegahan stunting melalui olahan ikan gabus" bagi orangtua se Kenagarian Kinali Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat yang diikuti sebanyak 25 orang yang terdiri atas orangtua dan kader posyandu daerah itu.
Pelatihan tersebut menghadirkan pemateri berkompeten yakni, Kepala Puskesmas Kinali (Ermita Kasmadi, S.ST) yang membahas Data Kasus Stunting di Kinali dan Penanganannya.
Pemateri berikutnya Dokter dari UNP dr. Pudia M Indika, M.Kes.,AIFO-K dengan materi Strategi Orangtua dalam Pencegahan Stunting Melalui Awal Sehat dari Isi Piringku, dan Dosen Paud UNP Serli Marlina dengan materi praktek Membuat Olahan Ikan Gabus Menjadi makanan yang disukai anak-anak.
Serli menjelaskan mengolah pangan dari ikan salah satunya dapat diaplikasikan orangtua dan kader posyandu pada kegiatan rutin guna memperoleh makanan yang sehat bagi anak dan bisa juga dijual untuk menambah penghasilan keluarga.
Olahan Ikan gabus dipilih karena ikan ini sangat mudah dan murah ditemukan masyarakat setempat.
“Ikan ini banyak hidup di rawa-rawa di daerah kinali dan selama ini baru dimanfaatkan untuk pelengkap makanan pokok sehingga kurang diminati oleh anak-anak, padahal kandungan gizinya sangat tinggi, jadi sangat efektif untuk pencegahan stunting,” jelasnya Serli.