Prodi PPKn FIS UNP beri penguatan Budaya Literasi dan Literasi Digital Anti-Hoaks

id unp

Prodi PPKn FIS UNP beri penguatan Budaya Literasi dan Literasi Digital Anti-Hoaks

Kegiatan Pengabdian dari dosen Prodi PPKn FIS UNP yang digelar di Kabupaten Agam dalam bentuk Workshop pada 25 Agustus. (ANTARA/Dokumen Pribadi)

Padang (ANTARA) - Tim Pengabdian dari Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang ( Prodi PPKn FIS UNP) beri penguatan Budaya Literasi dan Literasi Digital Anti-Hoaks pada Aparatur Nagari yang digelar di Agam

Ketua Tim Pengabdian Prodi PPKn FIS UNP, Irwan, M.Sc di Padang, Jumat mengatakan peningkatan budaya literasi di tengah masyarakat menjadi hal yang urgen saat ini.

"Hal itu disebabkan karena rendahnya minat membaca dan menulis berakibat pada rendahnya kemampuan mengolah dan memahami segala bentuk informasi sehingga peredaran informasi hoaks semakin meningkat di tengah masyarakat," ucapnya.

Ia mengatakan kegiatan pengabdian ini bertajuk Pemberdayaan Aparatur Nagari melalui Literasi Digital Anti Hoaks untuk memperkuat Ketahanan Informasi Nagari.

Kegiatan pengabdian yang dilakukan Irwan melibatkan tiga orang anggotanya yang terdiri Rizki Syafril, M.Si, Zaky Farid Luthfi, M. Pd, dan Monica Tiara, M.Pd.

Tim juga dibantu dua orang mahasiswa. Kegiatan tersebut telah digelar pada 25 Agustus, berlokasi di Nagari Panampung, Kecamatan Ampek Angkek Kabupaten Agam.

Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk workshop, FGD, serta penyebaran angket yang bertujuan untuk mendapatkan informasi terkait perkembangan informasi hoaks di Nagari Panampung.

Rangkaian kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengabdian Masyarakat yang diprakarsai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Padang.

Peserta kegiatan pengabdian terdiri dari Wali Nagari beserta aparatur pemerintahan nagari, Kerapatan Adat Nagari (KAN), Badan Musyawarah Nagari (BAMUS), PKK, Wali Jorong se Nagari Panampung serta Lembaga-lembaga nagari lainnya.

Irwan menyatakan bahwa pemilihan peserta ini disebabkan aparatur nagari merupakan representasi masyarakat yang bertugas melayani masyarakat termasuk menyampaikan informasi terkait nagari.

Sementara yang menjadi narasumber dalam kegiatan workshop adalah akademisi UNP yakni Dr Maria Montessori, M.Ed yang merupakan dosen senior di Prodi PPKN Universitas Negeri Padang. Beliau memaparkan materi mengenai upaya dan strategi meningkatkan budaya literasi di masyarakat.

Salah satunya dengan menggencarkan program Gerakan Literasi Nasional (GLS) yang telah digagas pemerintah. Narasumber kedua yaitu Rahmadani Yusran, S.Sos, M.Si yang merupakan dosen di jurusan Ilmu Administrasi Negara yang juga menggeluti dunia digital.

Beliau memaparkan materi mengenai pentingnya literasi digital beserta perangkat teknologi yang mendukungnya. Peserta yang mengikuti kegiatan ini cukup antusias dan menyadari pentingnya membudayakan literasi dan bijak menggunakan media digital.

Hal itu terlihat dari testimoni peserta saat sesi tanya jawab dan pengisian angket evaluasi. Mayoritas peserta merasa puas dan berharap adanya keberlanjutan dari program ini.

Oleh sebab itu pada sesi FGD di sore harinya, tim pengabdi berusaha menggali aspirasi dari para perwakilan lembaga nagari terkait bagaimana keberlanjutan program.

Dari hasil FGD terbatas, didapatkan informasi bahwa aspek yang perlu ditingkatkan di nagari Panampung adalah dalam pengelolaan administrasi nagari, peningkatan kompetensi aparatur nagari, serta ketersediaan website nagari yang resmi dan lengkap.

Dengan adanya website resmi, potensi penyebaran informasi hoaks dapat dibendung karena sudah ada rujukan yang resmi bagi masyarakat.

Mendengarkan aspirasi masyarakat tersebut, tim pengabdian akan melanjutkan program pengabdian dengan kemasan yang berbeda diantaranya membangun kesepakatan dan deklarasi anti-hoaks demi penguatan ketahanan informasi dan aktivasi website sebagai sarana berbagi informasi nagari.