Lubukbasung, (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Agam, Sumatera Barat mengeluarkan izin pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM) secara tatap muka untuk 232 unit sekolah di masa pandemi COVID-19.
"Sekolah yang mendapat izin PBM tatap muka ini kondisi pada Selasa (24/8) dan setiap hari akan terjadi penambahan," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Agam, Isra di Lubukbasung, Kamis.
Ia mengatakan 232 unit sekolah yang dapat izin belajar tatap muka itu dengan rincian PAUD 48 dari 335 unit, SD 152 dari 435 unit dan SMP 32 dari 62 unit.
Sisanya, belum memenuhi syarat, sehingga sekolah itu tidak mengantongi izin PMB secara tatap muka.
"Sekolah melakukan tatap muka di Agam baru mencapai 38 persen," katanya.
Ia menambahkan, syarat sekolah mendapatkan izin PBM tatap muka seperti, guru dan tenaga pendidik telah divaksin, mengantongi izin dari orang tua, kesangupan menerapkan protokol kesehatan COVID-19, melengkapi sarana dan prasarana sesuai dengan SKB Empat Menteri.
Sekolah harus melengkapi tempat cuci tangan, hand cenitizer dan lainnya dengan menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Ia menargetkan seluruh sekolah di Agam telah melakukan PBM secara tatap muka pada Agustus 2021.
Namun terkendala masih ada guru dan tenaga pendidik yang belum divaksin akibat saat vaksin pertama mengalami sakit, persediaan vaksin menipis, sehingga diutamakan pemberian vaksin kedua dan lainnya.
Untuk menyikapi itu, tambahnya, pihaknya melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat agar mengutamakan guru dan tenaga pendidik.
Selain itu, meningkatkan sosialisasi kepada mereka yang masih ragu untuk divaksin agar tidak terpengaruh dengan berita bohong.
"Bagi yang menderita sakit jantung, ginjal, diabetes dan lainnya harus melampirkan surat kesehatan," katanya.
Sementara itu, Wakil Kepala Bidang Kurikulum MAN 5 Agam, Tuti Suriani menambahkan pihaknya sedang mengurus izin PBM tatap muka di Kanwil Kemenag Sumbar.
"Kita sedang mengurus izin dan berkemungkinan dalam waktu dekat bakal melakukan PBM tatap muka," katanya.
Saat ini PBM masih dilakukan secara dalam jaringan (Daring).
Selama ini, kendala PBM secara Daring kesulitan anak menyerap pelajaran yang diberikan, jaringan internet dan lainnya. (*)