Ini sekolah di Agam yang akan adakan PBM tatap muka dengan Prokes COVID-19

id berita agam,berita sumbar,pbm

Ini sekolah di Agam yang akan adakan PBM tatap muka dengan Prokes COVID-19

Kepala SMAN Agam Cendekia Agam, Muhammad Hernandar. (Antarasumbar/Yusrizal)

PBM secara tatap muka itu bakal kita mulai pada bulan ini dan untuk siswa kelas 10 masuk ke asrama pada Sabtu (7/8) dan mereka mengikuti masa orentasi siswa (MOS),

Lubuk Basung (ANTARA) - SMAN Agam Cendekia Kabupaten Agam, Sumatera Barat bakal mengadakan Proses Belajar Mengajar (PBM) sistim tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat agar virus corona tidak menyebar di lingkungan sekolah

"PBM secara tatap muka itu bakal kita mulai pada bulan ini dan untuk siswa kelas 10 masuk ke asrama pada Sabtu (7/8) dan mereka mengikuti masa orentasi siswa (MOS)," kata Kepala SMAN Agam Cendekia Agam, Muhammad Hernandar di Lubukbasung, Rabu.

Ia mengatakan, seluruh siswa wajib mengikuti rapit menjelang masuk lingkungan sekolah.

Bagi siswa dinyatakan reaktif, tambahnya mereka tidak boleh masuk asrama dan diserahkan kepada orang tua untuk usap.

Siswa itu harus melakukan isolasi mandiri di rumah mereka sampai sembuh. Setelah dinyatakan negatif, baru bisa masuk ke asrama.

"Aturan itu kita berlakukan bagi seluruh siswa di SMAN Agam Cendekia," katanya.

Ia menambahkan, setelah masuk asrama seluruh siswa harus mengikuti isolasi mandiri untuk beberapa hari kedepan.

Setelah itu, mereka mengikuti proses belajar mengajar dengan menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, mengurangi mobilisasi dan lainnya.

Pihaknya telah menyediakan lokasi tempat mencuci tangan bagi siswa menjelang masuk ruangan. Siswa juga dilarang keluar lingkungan sekolah, berkumpul dan lainnya,

"Kita memperketat untuk keluar lingkungan sekolah, dan apabila sakit harus melaporkan ke majelis guru," katanya.

Untuk majelis guru, telah divaksin semuanya, kecuali mereka yang sakit dan hamil.

Guru harus menggunakan kendaraan pribadi ke sekolah, keluar masuk sekolah harus pakai kokarde.

"Aturan itu kita buat agar tidak ada siswa, guru dan warga sekolah yang positif," katanya. ***3***