Payakumbuh (ANTARA) - Sering di tutupnya seluruh objek wisata di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat karena pandemi COVID-19 membuat realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2021 dari sektor pariwisata masih 12 persen dari target yang telah ditetapkan, yakni sebesar Rp1,4 miliar.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Payakumbuh, Desmon Corina di Payakumbuh, Rabu, mengatakan bahwa sering ditutupnya objek wisata merupakan upaya dari Pemerintah Kota Payakumbuh untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Ditutupnya objek wisata tentu saja berdampak kepada PAD dari sektor pariwisata yang hingga saat ini realisasi kita baru di angka 12 persen," ujarnya.
Ia mengatakan objek wisata di Payakumbuh masih akan ditutup hingga 2 Agustus 2021 sesuai dengan yang telah diatur dalam Instruksi Ketua Satgas penanganan COVID-19 Payakumbuh Nomor: 85 /Instruksi/COVID-19/PYK/2021.
"Salah satu poinnya itu, seluruh kegiatan pada area publik seperti fasilitas umum, taman umum, tempat wisata umum, dan area publik lainnya ditutup untuk sementara waktu sampai dengan wilayah Kota Payakumbuh dinyatakan aman," kata dia.
Tidak hanya pendapatan dari tiket masuk ke objek wisata, jenis PAD lainnya dari pariwisata seperti sewa kios juga menurun karena adanya pedagang yang tidak memperpanjang sewa.
"Memang masih ada yang menyewa dan masih jalan hingga saat ini, tapi juga ada yang tidak memperpanjang. Pedagang yang masih jalan biasanya karena telah membayar sewa untuk satu tahun," ujarnya.
Desmon mengatakan melihat situasi saat ini Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga nantinya akan meminta agar dapat diturunkannya target dari PAD yang telah ditentukan saat ini.
"Pasti kami akan minta diturunkannya target, tapi kami tetap berharap agar pandemi COVID-19 dapat mereda sehingga objek wisata serta sektor lainnya dapat kembali beraktivitas dengan normal," ungkapnya.
Sebelumnya, realisasi anggaran di Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga pada 2020 sebesar Rp320 juta dari target yang ditetapkan sebesar Rp298.860.000.