Legislator Sumbar minta distributor oksigen utamakan kebutuhan rumah sakit

id kebutuhan oksigen,pasien covid-19,rsud lubuksikaping

Legislator Sumbar minta distributor oksigen utamakan kebutuhan rumah sakit

Dokumentasi - Warga mengantri untuk mengisi tabung oksigen secara gratis di halaman Kantor Dinas Perhubungan Jatim di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (17/7/2021). Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyediakan pengisian Oksigen gratis dimasa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat untuk masyarakat yang membutuhkan di tengah kelangkaan oksigen dan tingginya kebutuhan oksigen di tengah pandemi COVID-19. (Antara Jatim/Umarul Faruq/zk.)

Lubuksikaping (ANTARA) - Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, Khairuddin Simanjuntak mengimbau agar distributor oksigen mendahulukan kepentingan rumah sakit karena kebutuhan untuk pasien COVID-19 perlu diutamakan.

"Terhadap menipisnya tabung oksigen di RSUD Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, saya telah koordinasikan dengan pihak Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat melalui telepon pada Senin (26/7) malam," katanya saat dihubungi melalui telepon, Selasa.

Hal itu ia sampaikan terkait bahwa kekurangan tabung oksigen di Kabupaten Pasaman.

Ia menyebutkan seyogyanya saat mendengar informasi sebagian bahwa tabung oksigen sulit didapatkan di Kabupaten Pasaman, mestinya Pemerintah Provinsi Sumatera Barat turun tangan membantu sesuai dengan tupoksinya.

Selain Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, kepada aparat penegak hukum yang tergabung Satgas COVID-19 agar turun tangan melakukan pengawasan.

"Provinsi Sumatera Barat sedang menungggu proses bantuan tabung oksigen dari Pemerintah Provinsi Riau sebanyak 7,8 Ton atau sekitar 700 tabung oksigen," sebut legislator dari Fraksi Gerindra ini .

Ia menambahkan dirinya menerima informasi bahwa kebutuhan tabung oksigen dari distributor di Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman, cukup bagus.

Jika ditemukan dugaan pelanggaran soal menipis oksigen dirinya meminta aparat penegak hukum menindak sesuai undang-undang hukum yang berlaku.

Seumpamanya terdapat kejanggalan dalam pendistribusian tabung oksigen, dirinya aka melakukan inspeksi mendadak ke distributor.

"Semua pihak harus terbuka dengan persoalan oksigen ini, jangan ada yang mempermainkan," tegasnya.

Ucapan terimakasih kepada para tenaga kesehatan, selama ini para tenaga kesehatan sudah berjuang menangani pandemi COVID-19 serta merupakan garda terdepan dalam melawan COVID-19, harus tetap semangat.

Sebelumnya Senin (26/7) Direktur RSUD Lubuk Sikaping Yong Marzuhaili di Lubuk Sikaping mengatakan RSUD Lubuk Sikaping dalam sehari menghabiskan tabung oksigen sekitar 30 sampai 40 tabung, namun hari ini hanya tinggal 15 tabung oksigen.

Terkait kekurangan tabungan oksigen ia telah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, untuk penambahan tambung oksigen sebanyak 50 tabung oksigen.

50 tabung kemungkinan yang datang dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat tersebut pada hari Selasa (27/7).

Ia berharap semoga tabung oksigen ada dan tidak ada kekurangan, namun jika memang tabung oksigen tidak ada pada RSUD Lubuk Sikaping maka rumah sakit bisa gagal dan pelayanan rumah sakit menjadi terganggu.