Lubuk Basung (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, mencatat hingga bulan Juli 2021 sebanyak 22 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tidak aktif karena tidak melaksanakan proses kegiatan belajar-mengajar di daerah itu.
"Benar, saat ini hingga bulan Juli 2021, sebanyak 22 PAUD di Kabupaten Pasaman, tidak aktif penyebabnya tidak melakukan kegiatan belajar-mengajar serta tidak update Dapodik," kata Kabid PAUD dan PNFI, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasaman, Boy Candra Lubis di Lubuk Sikaping, Jumat.
22 PAUD yang tidak aktif itu maka tidak mendapatkan biaya operasional senilai Rp600 ribu dalam setahun.
Ia menjelaskan saat ini jumlah PAUD yang aktif mencapai 300 PAUD tersebar di 12 Kecamatan di masing-masing jorong.
"Alhamdulillah satu PAUD satu jorong sudah tuntas, hal tersebut sesuai dengan progam dari Bupati Pasaman," katanya.
Sedangkan jumlah tenaga pengajar PAUD saat ini termasuk pengelola sebanyak 1.005 orang.
Ia berharap kepada tenaga pengajar agar meningkatkan kualitas serta kompetensi guru sebab rata-rata guru kebanyakan tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA), selebihnya tamatan S1.
Menurut Boy Candra, pihaknya telah melakukan Diklat berjenjang tingkat satu sebanyak 700 guru, nantinya akan dilanjutkan ketingkat kedua demi membenahi kompetensi para guru.
Selanjutnya ia berharap bagi anak-anak sebelum masuk ke Sekolah Dasar (SD) harus masuk PAUD selama setahun.
Ia menargetkan pada tahun 2021 akan ada progam PAUD Holistik Integratif (HI) di Kabupaten Pasaman maksudnya yakni penanganan anak usia dini secara utuh yang mencakup layanan gizi, kesehatan, pendidikan dan lainnya.
Hingga Juli 2021, sebanyak 22 PAUD di Pasaman tidak aktif
Benar, saat ini hingga bulan Juli 2021, sebanyak 22 PAUD di Kabupaten Pasaman, tidak aktif penyebabnya tidak melakukan kegiatan belajar-mengajar serta tidak update Dapodik,