Bukittinggi (ANTARA) - Pemkot Bukittinggi berencana melakukan penambahan penyertaan modal ke Bank Nagari sebesar Rp66,3 miliar dari sebelumnya sebesar Rp37,5 miliar.
Hal itu menjadi satu diantara empat Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) yang dihantarkan Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar dalam rapat paripurna yang digelar di gedung dewan, Selasa.
"Sejak awal 2008, penghasilan deviden saham Bank Nagari sebesar Rp46 miliar lebih, berdasarkan analisis Bank Nagari masih butuh tambahan penyertaan modal dari pemegang saham," kata dia.
Pembahasan ini dituangkan Erman Safar dalam hantaran Ranperda perubahan kedelapan Perda nomor delapan 2010 tentang Penambahan Penyertaan Modal Daerah pada Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat (Bank Nagari).
“Bila kita lihat dari proposi pemilikan modal pemerintah Kota Bukittinggi pada tahun 2019 berjumlah 10,33 persen, jika proporsi ini dijadikan dasar penambahan penyertaan modal, maka penambahaan penyertaan modal Pemko Bukittinggi kepada Bank Nagari sebesar Rp28,8 miliar," kata dia.
Di sisi lain, Erman Safar pada kesempatan itu juga memaparkan tiga Ranperda lainnya yaitu Ranperda tentang RPJMD Bukittinggi 2021-2026.
Ranperda tentang Pengelolaan Pasar Rakyat, serta Ranperda tentang Pemanfaatan dan Penggunaan Bagian Jalan.