Kapal perang yang pernah dioperasi AS di Perang Dunia 2 ini, akan jadi museum di Pariaman

id berita pariaman,berita sumbar,kapal

Kapal perang yang pernah dioperasi AS di Perang Dunia 2 ini, akan jadi museum di Pariaman

Museum Kapal Perang. (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya)

Jadi kapal ini pernah diikutkan pada Perang Dunia ke-2 karena diproduksi tahun 44,

Pariaman (ANTARA) - Kapal hibah TNI AL untuk Kota Pariaman, Sumatera Barat yaitu KRI Teluk Ratai 509 akan diletakkan di Pantai Pauh atau di belakang GOR Pauh, Kecamatan Pariaman Tengah sebagai museum kapal perang.

"Sekarang kami sedang memikirkan teknik membawa kapal itu ke Kota Pariaman sambil menunggu administrasi hibah selesai," kata Wali Kota Pariaman, Genius Umar saat menyampaikan informasi itu kepada DPRD Pariaman pada penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2020 dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah di Kantor DPRD Pariaman, Senin.

Ia mengatakan saat ini administrasi hibah kapal tersebut telah sampai ke Menteri Pertahanan yang nantinya dilanjutkan ke Menteri Keuangan.

Ia menyampaikan dengan adanya kapal tersebut sebagai museum angkatan laut maka akan dapat menambah daya tarik wisata di Kota Pariaman.

"Doakan agar hibah kapal ini lancar sehingga dapat melengkapi destinasi wisata di Kota Pariaman," katanya.

Ia mengatakan kapal tersebut merupakan kapal perang bekas yang diproduksi tahun 1944 dan dioperasikan oleh Amerika Serikat (AS) lalu dihibahkan ke Pemerintah RI.

"Jadi kapal ini pernah diikutkan pada Perang Dunia ke-2 (PD-2) karena diproduksi tahun 44," ujarnya.

Ia menyampaikan setelah dihibahkan ke Pemerintah RI nama kapal tersebut diubah menjadi KRI dan diikutsertakan dalam sejumlah operasi militer dan sosial.

Sementara Ketua DPRD Pariaman, Fitri Nora mengatakan dengan adanya kapal perang sebagai museum maka dapat mengangkat nilai sejarah kota tersebut yang dulunya merupakan pangkalan militer AL.

"Mudah-mudahan itu bisa menarik wisatawan yang ingin menikmati wisata sejarah dan edukasi," kata dia.

Ia mengharapkan dana membawa kapal ke Pariaman diperoleh dari pemerintah pusat atau pihak lainnya karena mengingat APBD Pariaman yang sedikit.

Namun, lanjutnya pihaknya siap menganggarkan dana untuk perawatan kapal tersebut agar tahan lama sehingga dapat dimanfaatkan lebih lama.