Ini upaya-upaya agar gambir menjadi komoditas unggulan di nasional

id berita limapuluh kota,berita sumbar,gambir

Ini upaya-upaya agar gambir menjadi komoditas unggulan di nasional

Pertemuan antara Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat dengan Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin. (Antarasumbar/HO-Humas Pemkab Limapuluh Kota)

Kegiatan ini akan dihadiri oleh Deputi II Bidang Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Perekonomian dan akan melihat langsung proses gambir dari hulu ke hilir,
Sarilamak (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat (Sumbar) akan memfasilitasi kedatangan pihak Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian untuk dapat berdialog langsung dan melakukan diskusi kelompok terpumpun atau Focus Group Discussion (FGD) dengan petani gambir di Kabupaten Limapuluh Kota.

Dekan Fakultas Kehutanan UM Sumbar, Dr. Ir. Firman Hidayat, MT di Sarilamak, Rabu, mengatakan pihak dari Kemenko Perekonomian ini nantinya akan mendatangi langsung petani gambir di Kecamatan Mungka dan melihat proses gambir dari hulu ke hilir.

"Kegiatan ini akan dihadiri oleh Deputi II Bidang Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Perekonomian dan akan melihat langsung proses gambir dari hulu ke hilir," ujarnya.

Ia mengatakan nantinya akan ada dialog langsung dari kementerian dengan petani gambir dan apa yang dirasakan oleh petani gambir dalam bertahun-tahun terakhir.

Pihak dari Kementerian akan datang pada 22 Juni 2021 sampai 23 Juni 2021, pada hari pertama deputi akan dialog dengan petani dan melihat langsung ke rumah kampo atau tempat pengolahan gambir.

"Pada 23 Juni 2021 ini akan digelar FGD dengan sejumlah petani yang akan kami undang dan dilaksanakan di Kampus UM Sumbar di Bukittinggi," kata dia.

Ia mengatakan Limapuluh Kota adalah daerah yang perkebunan gambir terbesar di Sumatera Barat dan nantinya diharapkan agar gambir ini dapat menjadi komoditi unggulan di nasional.

"Selama ini gambir tidak termasuk ke dalam komoditi unggulan nasional. Jadi kami ingin menaikkan harkat gambir ini di tingkat pusat," ujarnya.

Sehingga nantinya akan ada kontribusi dari pusat untuk pembinaan dari hulu ke hilir petani gambir, mulai dari pembinaan dari proses pertanian, budidaya, proses dan pemasarannya.

"Agar gambir ini nantinya akan dapat meningkatkan nilai ekonomi dan kesejahteraan, padahal gambir ini merupakan tanaman eksotik yang tidak dimiliki oleh banyak daerah lainnya, persaingan tidak ada tapi kenapa tidak bisa mengangkat ekonomi masyarakat," ungkapnya.

Wakil Rektor III UM Sumbar Bidang Kerjasama Kerjasama Mochammad Abdi, S.E., MM mengatakan hal ini merupakan bentuk komitmen dari kampus untuk memberikan dampak dan manfaat langsung kepada masyarakat.

"Setelah sebelumnya kita mencoba membina sektor pariwisata melalui pengembangan Kampung Sarugo dan menjadi juara II kampung adat terpopuler, semoga nantinya kita juga dapat memberikan dampak lagi kepada masyarakat di sektor pertanian. Dan dari pertemuan tadi, Bupati Limapuluh Kota mendukung penuh kegiatan ini," ujarnya.

Sementara Kasi Perizinan dan Pengolahan Pascapanen perkebunan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Pemprov Sumbar, Agustian mengatakan kami mendukung sepenuhnya kegiatan ini, karena selama ini yang sudah dibina dan bantuan terhadap petani gambir belum berjalan dengan maksimal terlebih pengusaha di India sudah mulai membeli daun gambir.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan Limapuluh Kota, Eki Hari Purnama mengharapkan kegiatan ini merupakan peluang yang besar untuk Kabupaten Limapuluh Kota sebagai daerah penghasil gambir terbesar.

"Di dalam budidaya, pascapanen, dan pemasaran memang masih terdapat masalah, diharapkan FGD ini bisa meneropong permasalahan tersebut yang bisa diaplikasikan untuk mengatasi masalah itu," ujarnya.