COVID-19 menjelma jadi penyakit 1000 wajah, Dinkes Padang: ini gejala mutasi terbaru

id gejala covid-19,Dinkes Padang,gejala mutasi terbaru covid-19,berita padang,berita sumbar

COVID-19 menjelma jadi penyakit 1000 wajah, Dinkes Padang: ini gejala mutasi terbaru

Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Ferimulyani Hamid. (Antara/Ikhwan Wahyudi)

Padang, (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Padang mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai gejala COVID-19 karena saat ini sudah menjelma menjadi penyakit 1000 wajah mengingat gejalanya tidak hanya kehilangan penciuman, batuk dan sesak napas.

"Kalau dulu gejalanya hanya demam, sekarang ada juga diare, gatal-gatal, mual dan setelah dilakukan pengecekan ternyata positif COVID-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Ferimulyani Hamid di Padang, Kamis.

Oleh sebab itu karena ini penyakit baru setiap hari ada perkembangan terbaru dan gejala baru yang dijumpai.

Untuk itu ia menyarankan jika mengalami keluhan apapun segera diperiksa di fasilitas kesehatan dan ada 23 puskesmas serta 17 rumah sakit di Padang yang siap melayani dan melakukan pemeriksaan.

"Akan lebih baik diskrining oleh petugas kesehatan, lebih akurat dan valid diagnosanya," ujar dia.

Akan tetapi walaupun COVID-19 merupakan penyakit 1.000 wajah namun 80 persen tanpa gejala.

Terkait dengan varian virus B1.617 ia menyampaikan hingga saat ini belum dijumpai di Padang.

Sebelumnya Tenaga Ahli Menteri Kesehatan bidang penanganan pandemi COVID-19 Dr Andani Eka Putra menyampaikan saat ini mutasi virus COVID -19 di Indonesia untuk varian B.1.617 dari India sudah ditemukan di beberapa daerah yaitu Sumatera Selatan, DKI Jakarta dan Kalimantan Tengah.

"Ini yang perlu dijaga apalagi saat ini saat mudik Lebaran dan jika tidak dikontrol bisa meledak, jika meledak maka daerah sekitar akan kena dan rumah sakit tidak akan sanggup menampung," kata dia.

Ia menjelaskan mutasi adalah perubahan yang terjadi pada neukletida. Akibat dari mutasi tersebut virus bisa menjadi lebih ganas atau lebih jinak hingga tidak respon dengan sistem pertahanan tubuh.

Oleh sebab itu jika ada orang yang sebelumnya pernah terinfeksi kemudian terpapar lagi amat mungkin karena virus telah bermutasi sehingga tidak dikenali lagi oleh sistem pertahanan tubuh.