Jengkol penyumbang inflasi, petai pemicu deflasi di Sumbar April 2021, berdasarkan catatan BPS

id berita padang,berita sumbar,bps

Jengkol penyumbang inflasi, petai pemicu deflasi di Sumbar April 2021, berdasarkan catatan BPS

Pedagang jengkol melayani pembeli di Pasar Raya Padang. (Antara/Audy Khairunisa.)

Empat bulan terakhir indeks harga konsumen di Sumbar sudah hampir menyerupai pola pada 2019 sebelum pandemi COVID-19 datang,
Padang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat penurunan harga cabai merah dan mobil menjadi penyumbang deflasi di Sumbar pada April 2021.

"Memasuki Ramadhan 1422 Hijriah Sumbar mengalami deflasi 0,01 persen andil terbesar karena penurunan harga cabai merah dan mobil," kata Kepala BPS Sumbar, Herum Fajarwati di Padang, Senin.

Menurut dia sejak empat bulan terakhir indeks harga konsumen di Sumbar sudah hampir menyerupai pola pada 2019 sebelum pandemi COVID-19 datang.

Harga komoditas penyumbang deflasi di Padang pada April 2021 cabai merah, mobil, ikan gambolo, bawang merah, petai, telur ayam ras, beras, cabai rawit, pewangi cucian dan tahu mentah.

Sebaliknya pada April 2021 sejumlah komoditas mengalami penaikan harga yaitu daging ayam ras, ikan tongkol, emas perhiasan, angkutan udara, minyak goreng, pepaya, jengkol, ayam hidup, cumi-cumi dan anggur.

Dari 24 kota di Sumatera sebanyak 17 kota mengalami inflasi dan tujuh kota mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Padang Sidempuan sebesar 0,61 persen dan terendah di Medan 0,04 persen.

Sementara deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pinang sebesar 0,36 persen, dan terendah di Tanjung Pandan 0,02 persen.

Kota Padang menduduki peringkat enam dari tujuh kota yang mengalami deflasi di Sumatera .

Sebelumnya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumatera Barat memperkuat sinergi guna menjaga pasokan pangan di daerah itu tercukupi dengan harga yang terkendali saat Ramadhan 1442 Hijriah

"TPID Sumbar terus aktif melakukan berbagai upaya pengendalian inflasi dalam rangka menjaga daya beli masyarakat dan mendorong pemulihan ekonomi saat Ramadhan 2021," kata Kepala BI perwakilan Sumbar, Wahyu Purnama.

Menurutnya sejumlah upaya pengendalian inflasi daerah yang telah dilaksanakan mulai dari penyaluran beras secara rutin oleh Bulog melalui Operasi Pasar maupun program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH).

Kemudian pihaknya juga melakukan monitoring persediaan daging sapi, daging ayam ras dan telur ayam ras untuk menjaga kecukupan pasokan menjelang bulan puasa.

Tak hanya itu pihaknya juga mengoptimalkan Toko Tani Indonesia Center melalui perluasan produk bekerja sama dengan gabungan kelompok tani, dan distributor bahan pangan.

"Kami juga meningkatkan koordinasi antar anggota TPID se-Sumatera Barat dalam rangka menjaga pasokan dan harga yang stabil terutama untuk komoditas pangan yang harganya bergejolak seperti cabai merah dan bawang merah," ujarnya.