Peluang ratusan ribu kesempatan kerja di tempat ini, akan dimanfaatkan Wabup Limapuluh Kota untuk warganya
Bahkan untuk Jepang saja, Indonesia diberi kuota mengirimkan 70.000 tenaga kerja hingga tahun 2024
Sarilamak (ANTARA) - Wakil Bupati (Wabup) Limapuluh Kota, Sumatera Barat, Rizki Kurniawan Nakasri menyebutkan bahwa pihaknya ingin memanfaatkan peluang ratusan ribu kesempatan kerja di luar negeri untuk warganya.
Rizki saat dihubungi di Sarilamak, Selasa, mengatakan bahwa terdapat peluang Indonesia untuk mengirimkan 70 ribu tenaga kerja hingga 2024 yang baru terealisasi sebanyak 3.000 orang.
Hal tersebut diketahuinya seusai menghadiri malam penerimaan penghargaan dari Perhimpunan Pengusaha Penempatan Migran Indonesia (PERPEMINDO) dan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Sosialisasi peluang kerja ke luar negeri dan pembinaan kelembambagaan penempatan di Provinsi Bali, Senin (26/4).
Ia mengatakan melalui kegiatan itu pemerintah daerah mengetahui bahwa ada peluang ratusan ribu pekerjaan di luar negeri dengan pendapatan tinggi seperti di Jepang dengan gaji minimal Rp20 juta.
“Bahkan untuk Jepang saja, Indonesia diberi kuota mengirimkan 70.000 tenaga kerja hingga tahun 2024. Dari sekian banyak kuota tersebut baru terpenuhi sekitar 3.000 orang. Tidak Jepang saja, Eropa, Amerika, Taiwan, Timur Tengah, dan Australia. Semuanya dengan gaji menggiurkan," ujarnya.
Ia mengatakan terdapat dua manfaat yang akan diterima daerah ketika mendorong peluang ini, pertama mengurangi jumlah pengangguran yang otomatis meningkatkan kesejahteraan.
Selanjutnya meningkatkan jumlah perputaran uang di daerah karena setiap warga yang bekerja ke luar negeri, mayoritas akan mengirimkan uang setiap bulan kepada keluarganya.
"Uang tersebut akan diinvestasikan atau ditabung. Inilah tujuan utama pemerintahan daerah. Program ini perlu didukung dengan anggaran. Warga Limapuluh Kota yang berniat bekerja ke luar negeri akan dibantu biaya pelatihannya," ujarnya.
Hal ini sejalan dengan visi dan misi kepala daerah untuk mendongkrak sektor pariwisata sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan konsep wisata berbasis kampung-kampung bahasa misalnya kampung Jepang, Kampung Inggris.
“Di kampung-kampung itu calon pekerja migran akan berlatih bahasa. Dengan pengelolaan serius maka peminatnya tidak hanya warga Limapuluh Kota. Ini terbuka untuk semua. Bagi yang berminat dapat menghubungi dinas perindustrian dan tenaga kerja Limapuluh Kota," katanya.
Rizki saat dihubungi di Sarilamak, Selasa, mengatakan bahwa terdapat peluang Indonesia untuk mengirimkan 70 ribu tenaga kerja hingga 2024 yang baru terealisasi sebanyak 3.000 orang.
Hal tersebut diketahuinya seusai menghadiri malam penerimaan penghargaan dari Perhimpunan Pengusaha Penempatan Migran Indonesia (PERPEMINDO) dan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Sosialisasi peluang kerja ke luar negeri dan pembinaan kelembambagaan penempatan di Provinsi Bali, Senin (26/4).
Ia mengatakan melalui kegiatan itu pemerintah daerah mengetahui bahwa ada peluang ratusan ribu pekerjaan di luar negeri dengan pendapatan tinggi seperti di Jepang dengan gaji minimal Rp20 juta.
“Bahkan untuk Jepang saja, Indonesia diberi kuota mengirimkan 70.000 tenaga kerja hingga tahun 2024. Dari sekian banyak kuota tersebut baru terpenuhi sekitar 3.000 orang. Tidak Jepang saja, Eropa, Amerika, Taiwan, Timur Tengah, dan Australia. Semuanya dengan gaji menggiurkan," ujarnya.
Ia mengatakan terdapat dua manfaat yang akan diterima daerah ketika mendorong peluang ini, pertama mengurangi jumlah pengangguran yang otomatis meningkatkan kesejahteraan.
Selanjutnya meningkatkan jumlah perputaran uang di daerah karena setiap warga yang bekerja ke luar negeri, mayoritas akan mengirimkan uang setiap bulan kepada keluarganya.
"Uang tersebut akan diinvestasikan atau ditabung. Inilah tujuan utama pemerintahan daerah. Program ini perlu didukung dengan anggaran. Warga Limapuluh Kota yang berniat bekerja ke luar negeri akan dibantu biaya pelatihannya," ujarnya.
Hal ini sejalan dengan visi dan misi kepala daerah untuk mendongkrak sektor pariwisata sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan konsep wisata berbasis kampung-kampung bahasa misalnya kampung Jepang, Kampung Inggris.
“Di kampung-kampung itu calon pekerja migran akan berlatih bahasa. Dengan pengelolaan serius maka peminatnya tidak hanya warga Limapuluh Kota. Ini terbuka untuk semua. Bagi yang berminat dapat menghubungi dinas perindustrian dan tenaga kerja Limapuluh Kota," katanya.