Lubuksikaping (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar) mencatat produksi sampah warga awal Ramadhan diperkirakan mencapai 20 persen.
"Benar, jumlah produksi sampah warga meningkat diperkirakan mencapai 20 persen, namun untuk berapa volume sampah belum diketahui sebab belum mempunyai alat timbang sampah," kata Kabid Kebersihan dan Pertamanan Yusrizal, Dinas Lingkungan Hidup dan Kawasan Permukiman Pasaman di Lubuk Sikaping, Senin.
Meningkatkan volume sampah warga disebabkan masyarakat banyak konsumsi makanan dan minuman disaat berbuka puasa.
Ia mengatakan jenis sampah warga itu yakni berupa kelapa muda, plastik nasi bungkus, plastik es dan lainnya.
Sampah warga diantarkan oleh para petugas kami ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan menggunakan mobil Dumtruck dan Bentor pengangkut sampah.
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) itu letaknya di Puncak Labuan, Kecamatan Bonjol, Kabupaten Pasaman.
Ia mengatakan adapun kendala kami yakni kekurangan kontainer atau tempat pembuangan sampah sementara sebanyak enam buah.
Sehingga dengan adanya kontainer itu mempermudah para petugas dalam membawa sampah.
Ia menjelaskan solusi mengurangi volume sampah pihaknya telah berkerja sama dengan pengelola Bank Sampah milik berjumlah tersebar di 12 Kecamatan.
Ia menghimbau kepada masyarakat bahwa untuk meletakkan sampah diluar rumah pada pukul 05.00 WIB - 09.00 WIB. Lewat dari pukul 09.00 WIB, sampah disimpan tempat yang aman dan diletakkan esoknya.
Di awal-awal Ramadhan, produksi sampah warga di Pasaman meningkat hingga 20 persen
Meningkatkan volume sampah warga disebabkan masyarakat banyak konsumsi makanan dan minuman disaat berbuka puasa,