Sebuah jembatan di Simpati Pasaman putus total diterjang banjir

id jembatan putus,banjir,curah hujan,pasaman

Sebuah jembatan di Simpati Pasaman putus total diterjang banjir

Sebuah Jembatan di Kampung Marapak, Kecamatan Simpati, Kabupaten Pasaman, putus total akibat diterjang banjir. (Antara/HO- BPBD Pasaman))

Lubuksikaping (ANTARA) - Sebuah jembatan di Kampung Marapak, Jorong Salareh Aia, Nagari Alahan Mati, Kecamatan Simpati, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar) putus usai diterjang banjir.

"Kejadian bencana itu terjadi pada Minggu (11/4) pukul 16.00 WIB, saat ini kondisi air sungai sudah mulai surut. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," kata Kepala BPBD Pasaman Ricky Riswandi di Lubuk Sikaping, Senin.

Kronologis pada saat hujan lebat dengan waktu 2,5 jam, sehingga meluapnya air sungai Batang Nigi dan sungai Batang Pulan dengan ketinggian mencapai dua meter.

Debet air yang terus meningkat dan arus yang deras mengakibatkan jembatan Marapak ambruk tergerus air sepanjang 6 meter karena pondasi jembatan sebelah timur runtuh.

Panjang jembatan itu yakni 25 meter dan sebagian tersisa 12 meter miring sehingga tidak bisa dilalui oleh masyarakat setempat, katanya.

Selain itu beberapa rumah warga tergenang air dengan ketinggian 30 centi meter di Kampung Sipisang dan bendungan Labuak Tanah Tiwi di Tanjuang Medan, mengalami kerusakan.

Selanjutnya beberapa sawah masyarakat rusak akibat tergenang air dengan kondisi 10 hari siap tanam di Mudiak Nigi, Kampung Baru, Jorong Bukik Malintang.

Ia menjelaskan pihak Pusdalops BPBD Pasaman telah melakukan kordinasi dengan Pemerintahan setempat dan melakukan assessment atau kaji cepat ke lokasi.

Kebutuhan mendesak masyarakat yakni sementara pembuatan jembatan darurat menggunakan material kayu atau pohon kelapa.

Sementara itu Camat Simpati Yuliadwar mengatakan, kerugian akibat jembatan ambruk itu mencapai lebih kurang Rp300 juta, untuk berjumlah Kepala Keluarga (KK) yang terdampak masih dalam pendataan.

Akibat banjir ada juga sawah masyarakat yang tertimbun pasir dan batu sebanyak 10 haktare untuk kerugiannya masih didata.