Masih ada 30 titik 'blank spot' di Kabupaten Limapuluh Kota

id berita limapuluh kota,berita sumbar,blank

Masih ada 30 titik 'blank spot' di Kabupaten Limapuluh Kota

Kepala Diskominfo Kabupaten Limapuluh Kota Fery Chofa. (Antarasumbar/Akmal Saputra)

Seluruh titik 'blank spot' ini sudah kami usulkan melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo mulai dari permohonan untuk akses internet maupun pembangunan Base Transceiver Station (BTS),
Sarilamak (ANTARA) - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat mencatat masih ada 30 titik 'blank spot' atau kondisi dimana suatu tempat tidak tersentuh atau tercakup sinyal komunikasi.

"Berdasarkan usulan dari camat di seluruh kecamatan yang menindaklanjuti surat yang kami layangkan, saat ini kurang lebih masih ada 30 titik 'blank spot' di Kabupaten Limapuluh Kota," kata Kepala Diskominfo Kabupaten Limapuluh Kota Fery Chofa di Sarilamak, Senin.

Ia mengatakan kecamatan yang masih memiliki banyak titik blank spot adalah Kecamatan Kapur IX, Gunuang Omeh, Pangkalan, dan Bukit Barisan.

"Seluruh titik 'blank spot' ini sudah kami usulkan melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo mulai dari permohonan untuk akses internet maupun pembangunan Base Transceiver Station (BTS)," ujarnya.

Ia menyebutkan pada 2020 telah terdapat pengurangan 10 titik 'blank spot' di Kabupaten Limapuluh Kota termasuk lokasi di kawasan wisata di Kecamatan Harau, yakni di daerah Sarasah Bunta dan Aka Barayun.

"Sebelumnya itu terdapat 40-an titik 'blank spot' ini, tapi kita sudah mengurangi 10 titik pada tahun lalu," kata dia.

Menurutnya dengan masih adanya titik 'blank spot' ini memang mengganggu konektivitas di daerah meskipun hal ini didukung dengan seluruh kantor kecamatan sudah terdapat jaringan intranet tertutup pemerintah daerah.

Dari seluruh kantor kecamatan yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota, saat ini masih ada dua kecamatan Very Small Aperture Terminal (VSAT) atau stasiun penerima sinyal dari satelit, yakni Kecamatan Gunuang Omeh dan Mungka.

"Sebenarnya tahun ini merentang kabel viber optik sudah akan dilakukan untuk dua kecamatan tersebut. Kita bekerja sama dengan Telkom untuk merentang kabel viber optik di kantor kecamatan ini," ujarnya.

Ia mengatakan pihaknya tidak bisa menargetkan kapan seluruh titik 'blank spot' ini bisa mendapatkan akses jaringan karena pihaknya bergantung kepada program dari BAKTI Kementerian Kominfo.

"Yang jelas kami berusaha agar titik 'blank spot' ini bisa berkurang setiap tahunnya. Semoga melalui program BAKTI ini, titik 'blank spot' kita saat ini bisa mendapatkan akses jaringan," kata dia.