Padang ajukan 200 formasi CPNS dan 700 P3K ke Kemenpan-RB, berikut formasinya

id suardi,padang,cpns padang,berita sumbar

Padang ajukan 200 formasi CPNS dan 700 P3K ke Kemenpan-RB, berikut formasinya

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Padang, Suardi. (ANTARA/Mutiara Ramadhani)

Padang, (ANTARA) - Pemerintah Kota Padang telah mengajukan formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebanyak 200 orang dan untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) sebanyak 700 orang kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).

"Kami sudah mengusulkan jumlah formasi tersebut pada Kemenpan-RB tapi sampai hari ini kami belum menerima penetapan formasi yang diusulkan," kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Suardi di Padang, Rabu.

Ia mengatakan untuk usulan 200 CPNS formasinya merata untuk seluruh bidang yaitu sebagai pengelola administrasi.

Sementara itu untuk 700 P3K itu kebanyakan untuk tenaga guru juga ada untuk tenaga kesehatan. Namun yang lebih banyak diusulkan adalah untuk tenaga guru.

"Untuk tenaga guru di Kota dan Kabupaten lebih banyak formasinya diusulkan untuk TK, SD, dan SMP, sedangkan untuk SMA sudah kewenangan provinsi," kata dia.

Untuk rencana pengumuman pembukaan CPNS dan P3K, Suardi masih menunggu arahan dari pemerintah pusat.

"Kalau nanti formasi ini sudah disetujui berapa jumlahnya mudah-mudahan dalam waktu dekat kami juga akan menerima jadwal penerimaan tersebut," ucapnya.

Akan tetapi, berdasarkan informasi yang diterima dari Kemenpan-RB rencananya bulan Maret akan ditetapkan formasi CPNS 2021, dan bulan April-Mei dibuka proses pendaftaran, dan Juni mulai dilakukan seleksi.

Saat ini Kementerian PAN-RB masih menunggu pertimbangan teknis dari Badan Kepegawaian Negara (BKN), apabila prosesnya lancar maka pendaftaran CPNS bisa dibuka pada April 2021.

Lebih lanjut ia mengatakan kondisi pandemi COVID-19 tidak terlalu mempengaruhi angka penerimaan pegawai tersebut. Bahkan saat ini pihaknya membutuhkan lebih banyak tenaga karena jumlah pegawai saat ini masih kurang.

"Namun, kebutuhan yang mendesak saat ini memang untuk CPNS yang 200 itu, sementara tenaga guru juga sangat mendesak tapi tidak berpengaruh karena sudah disiasati bagaimana dalam menyikapi pelaksanaan untuk mendukung program dan kegiatan yang sudah ditetapkan," ucapnya. (*)