IPM Solok Selatan meningkat ditengah pandemi COVID-19, berikut indikatornya

id Fidel Efendi,IPM solok selatan,solok selatan terkini,berita sumbar

IPM Solok Selatan meningkat ditengah pandemi COVID-19, berikut indikatornya

Penjabat Sekretaris Daerah Solok Selatan Fidel Efendi. (ANTARA/Erik IA)

Padang Aro, (ANTARA) - Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat mengalami peningkatan dari 68,94 pada 2019 menjadi 69,04 pada 2020 walaupun dimasa pandemi COVID-19.

"Walaupun pandemi COVID-19 perkembangan IPM menunjukan trend peningkatan yaitu dari 68,94 pada tahun 2019 menjadi 69,04 pada tahun 2020 dan angka ini berdasarkan tiga indikator yakni, angka harapan hidup, rata-rata lama sekolah, dan harapan lama sekolah," kata Penjabat Sekretaris Daerah Solok Selatan Fidel Efendi, di Padang Aro, Kamis.

Selain itu katanya, tingkat kemiskinan penduduk Solok Selatan terus mengalami penurunan dimana pada 2019 mencapai 7,33 persen dan sekarang menjadi 7,15 persen.

hal ini katanya, membuktikan bahwa pemerintahan Solok Selatan cepat tanggap akan perubahan ekonomi akibat pandemi COVID-19.

Dia mengatakan, saat pandemi kinerja pemerintah tetap maksimal dengan dukungan penuh dari masyarakat.

Saat ini katanya, Solok Selatan sedang bergerak menuju kehidupan new normal dimana dukungan serta kepatuhan masyarakat sangatlah diperlukan dalam langkah ini.

"Kami mulai membangun semangat baru dalam meningkatkan kembali produktifitas agar aman ditengah wabah COVID-19," ujarnya.

Ia yakin, dengan komitmen bersama dari semua pihak, lembaga dan kesiapsiagaan masyarakat percepatan penanganan COVID-19 akan tercapai.

Dia menambahkan, langkah pemerintah daerah Solok Selatan pada 2020 dalam percepatan penanganan COVID-19 mengalokasikan anggaran sebesar Rp 66, 298 miliar yang bersumber dari refocussing dan realokasi anggaran setiap OPD sebesar Rp522,233 miliar dan DID tambahan sebesar Rp 14,065 miliar.

Dana ini digunakan untuk program BLT dari APBD Solok Selatan sebesar Rp30,853 miliar, realisasi khusus penanganan kesehatan sebesar Rp24,715 miliar dan sisa sebanyak Rp10,729 miliar.

Selain itu untuk menghadapi pembelajaran tatap muka, Pemerintah Daerah juga memberikan fasilitas untuk pencegahan penyebaran COVID-19 di sekolah-sekolah berupa Thermogun dan tempat cuci tangan kepada seluruh sekolah TK Negeri, SD, SMP, SMA/SMK dan beberapa sekolah swasta lainnya. (*)