Padang (ANTARA) -
Pengelolaan limbah cair menjadi pupuk organik yang bermanfaat dari usaha peternakan belum banyak dilakukan oleh para peternak di Indonesia, tidak terkecuali di Sumatera Barat.
Salah satu persoalannya yakni masih minimnya pengetahuan tentang pengelolaan limbah tersebut sehingga sulit mengaplikasikannya.
Akibatnya ini menjadi salah satu persoalan dalam usaha ternak karena limbah cair ternak dapat menimbulkan polusi sekaligus vektor masuknya penyakit yang berbahaya bagi ternak bahkan manusia.
Mengingat bila limbah cair ini dibuang begitu saja tanpa pengelolaan terpadu menjadi media tumbuhnya mikroorganisme pembawa vektor penyakit tersebut.
Untuk itu perlu adanya upaya untuk mengenalkan teknologi pengelolaan dan pembuangan limbah cair yang kemudian manfaatnya dapat diaplikasikan untuk pupuk tanaman.
Hal inilah yang dilakukan oleh Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Andalas (Unand) dengan menggandeng Mitra Peternakan Blue Garden di Kabupaten Lima Puluh Kota untuk memperkuat pengembangan usaha pupuk cair organik dari limbah cair peternakan.
Tim ini terdiri atas Afriani Sandra, S.Pt, MSc. Sebagai ketua, kemudian Rahmi Wati, S.Pt, M.Si, dan Yolani Utami, S.Pt, M.Si sebagai anggota.
Tim pengabdian ini melakukan kegiatan pengenalan atau aplikasi teknologi terkait usaha ini kepada mitra pada Minggu 20 Desember 2020 di Kabupaten Lima Puluh Kota.
Secara garis besar kegiatan pengabdian ini terdiri atas konseling mitra kepada tim, pengenalan pembuatan biourin sebagai pupuk organik dan pestisida alami dengan menggunakan Mikroorganisme Lokal (MoL). Kegiatan ini akan dilakukan pendampingan dan evaluasi serta pembinaan terhadap peternak dalam pembuatan Pupuk Organik cair ini.
Sejauh ini peternak sudah membuat puouk cair, namun menggunakan komposter jadi yang dijual dipasaran, sehingga perlu pengenalan aplikasi MoL yang dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahan yang tersedia di sekitar lingkungan peternakan.
Tentunya sasarannya bukan sebatas menghasilkan POC atau produk biourin saja. Akan tetapi memperoleh biourin yang memenuhi standar sebagai pupuk organik dan pestisida alami.
Untuk meningkatkan pemasaran juga bisa dilakukan dengan pengemasan yang baik pada produk pupuk cair dan padat organik yang dihasilkan. Mengingat juga konversi limbah cair menjadi pupuk di Mitra *Peternakan Blue Garden* telah dilakukan namun belum adanya pengujian unsur hara yang terkandung dalam pupuk cair tersebut.
Adapun tujuan dari program pengabdian masyarakat ini tentunya memperkuat pengembangan usaha limbah cair ternak seperti POC. Kemudian dari pengembangan ini dapat meningkatkan pendapatan peternak yang tidak semata mengandalkan hasil utama peternakan.
Terlebih besarnya potensi pasar di sekitar mitra untuk penjualan pupuk tersebut. Dengan adanya program ini akan meningkatkan kualitas sekaligus intensitas dari produksi pupuk cair organik dari limbah cair ternak.
Selain itu dari sisi akademisi bertujuan untuk menyalurkan hasil riset dan penelitian di perguruan tinggi sekaligus mempromosikan program yang berinovasi.
Program PKM ini didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unand.
Pengabdian ini dilakukan berdasarkan penelitian mahasiswa yaitu Khairunnisa di bawah bimbingan Ibu Prof. Endang Purwati., MS.Ph.D dan Ibu Afriani Sandra.*