Padang (ANTARA) - Bila dibandingkan nama tokoh-tokoh nasional asal Sumbar seperti Mohammad Hatta, Mohammad Yamin, Buya Hamka dan saat ini Prof. Ahmad Syafii Maarif, tentulah tidak sebanding, dan nama Prof. Dr. Ir. H. Novirman Jamarun, M.Sc tentunya masih asing di telinga masyarakat umum. Akan tetapi namanya sudah tidak asing lagi di kalangan akademisi pendidikan tinggi, khususnya di daerah Sumbar, Riau, Jambi dan Kepulauan Riau.
Selain karena pernah mengemban jabatan sebagai Koordinator Kopertis wilayah X yang membawahi kampus swasta di empat provinsi, Prof Novirman juga dikenal brilian, menjadi motivator sekaligus promotor untuk kemajuan kampus baik negeri maupun swasta. Hal itu menjadi kesadaran bagi pria yang lahir 65 tahun lalu tersebut atas capaian yang telah diraihnya sehingga perlu dibagikan kepada banyak orang.
Termasuk dengan kisah masa kecil yang penuh tantangan, lika liku dalam kehidupan di desa pelosok, Nagari Silantai, Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, Sumbar. Kesemuanya itu menjadi dasar kuat bagi Prof. Novirman untuk membagikan pengalaman dan ilmunya yang dituangkan ke dalam buku biografi.
Setelah melewati proses panjang dengan perenungan yang lama, selama lebih kurang dua tahun, akhirnya Prof. Novirman Jamarun menerbitkan buku biografinya Juni 2020 dengan judul "Novirman Jamarun: Mutiara Dari Negeri Awan Sumpur Kudus, Sebuah Biografi". Buku karya penulis Fajar Rusvan, SS tersebut berisi perjalanan hidup Prof Novirman mulai dari lahir, bersekolah, kuliah, berkarier hingga menjadi guru besar.
Menurut Kepala LP3M Universitas Baiturrahmah tersebut, tujuan penulisan buku itu adalah lantaran memori dan pengalaman hidup yang panjang, berkesan, berliku penuh dengan onak dan duri, keringat dan air mata, yang dibagikan secara tulisan perlu disampaikan kepada banyak orang, khususnya generasi muda yang ada di Sumpur Kudus, kampungnya dan kaum milennial lainnya.
"Saya bukanlah orang kaya atau terkenal, bukan juga orang berpangkat, namun tujuan membuat biografi ini adalah sebagai upaya guna memotivasi dan menginspirasi generasi muda untuk tetap konsisten, tegar, tabah dan sabar dalam pendidikan sampai memperoleh kesuksesan.
Pernyataan itu disampaikan Prof. Dr. Ir. Novirman Jamarun, M.Sc saat membuka kegiatan bedah bukunya yang yang diinisiasi oleh Fakultas Peternakan Universitas Andalas (Unand) Padang, dalam rangka Dies Natalis ke 57 pada hari Rabu 2 Desember 2020.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan secara daring tersebut sejumlah kalangan akademisi yang merupakan rekan dekat Prof. Novirman ikut menyampaikan testimoni dan kesan dari buku yang dicetak hingga 538 halaman.
Dekan Fakultas Peternakan Dr. Ir. Adrizal, M.S menjadi orang pertama yang menyampaikan testimoni disamping juga membuka kegiatan. Menurut dekan yang baru terpilih tersebut, sesuai dalam bukunya Prof. Novirman merupakan sosok yang selalu komitmen dan konsisten dalam memajukan pendidikan. Hal ini dilakukan Prof Novirman semenjak mengenyam pendidikan di sekolah dasar di pelosok perkampungan Nagari Silantai hingga menjadi guru besar Universitas Andalas saat ini.
Prestasi yang terus diraihnya pada setiap tingkatan pendidikan menjadi motivasi sekaligus inspirasi bagi generasi muda saat ini untuk mencontohnya. Terlebih lagi dalam menjalani hidupnya, Prof. Novirman selalu menghadapi berbagai tantangan dan rintangan yang berat, yang mungkin tak ada dialami oleh generasi saat ini. Begitu pun saat menjadi akademisi, konsistensi Prof. Novirman dalam menjaga prestasi dan komitmennya memajukan pendidikan hingga saat ini terus dilakukan.
Dengan kehadiran buku tersebut jelas akan bermanfaat bagi generasi saat ini, untuk selalu bersemangat, bekerja keras dalam mencapai mimpi, khususnya sukses dalam dunia pendidikan, sebagaimana yang dilakukan Prof. Novirman bersama keluarganya.
Sepakat dengan dekan, Guru besar Fakultas Peternakan yang juga merupakan rekan sejawat Prof. Novirman, Prof. Dr. Ir. Asdi Agustar, M.Sc mengatakan bahwa seniornya ini merupakan seorang inspirator pendidikan sejati dari ranah Minang. Menurutnya hal ini tidak berlebihan, mengingat dalam bukunya disampaikan bahwa capaian prestasi Prof. Novirman mulai dari selalu menjadi juara kelas semenjak SD, SMP, SMA, kemudian juara angkatan dan lulusan terbaik di saat mahasiswa. Selain itu juga keberhasilannya melompat kelas di SD serta menjadi terbaik di waktu pendidikan S2 dan S3, menggambarkan hebatnya Prof Novirman dalam merintis konsistensi dalam dunia pendidikan.
Terlepas dari yang ada dalam bukunya, menurut Prof. Asdi Agustar masih banyak hal lain yang menjadikan Prof. Novirman terbaik dalam dunia pendidikannya. Salah satunya saat dirinya menanyakan kepada dosen di University of the Philippines at Los Banos, Filipina tempat Prof. Novirman menamatkan S2 dan S3nya. Menurut dosen di kampus tersebut, kata Prof. Asdi, Prof. Novirman adalah salah satu pekerja keras dan seorang pribadi yang mudah bergaul. Hal ini terlihat dari nihilnya catatan buruk selama kuliah serta mampu menyelesaikan studi lebih cepat dari perkiraan. Bukan hanya itu meski memiliki keterbatasan dalam berbahasa asing atau Inggris, Prof. Novirman tetap mampu menjalin komunikasi dengan rekannya di kampus dari berbagai negara bahkan hingga saat ini. Selain itu menurut Prof. Asdi yang juga menamatkan S2 dan S3 pada kampus yang sama, dalam pengetahuan dosennya, Prof. Novirman adalah seorang mahasiswa yang memiliki catatan atau note paling rapi dan bersih. Sehingga amat wajar banyak teman-temannya meminjam catatannya saat kuliah.
Kemudian kata Prof Asdi, Sosok pekerja keras dan pintar juga berlanjut saat Prof. Novirman berkiprah di tatanan kampus, baik negeri maupun swasta. Salah satunya dalam membangun dan memodernisasi Pascasarjana Unand, saat Prof. Novirman menjabat sebagai Direktur Pascasarjana Unand pada tahun 2008-2012.
Meskipun telah sukses di Sumbar dan daerah lainnya, Prof. Novirman tidak serta merta meninggalkan kampung tempat dia dibesarkan. Selain rutin mengunjungi kampungnya Silantai, Sumpur Kudus, Prof Novirman juga berupaya memajukan kampungnya dengan menggalang dana dalam rehab masjid. Semua ini menjadi contoh nyata bahwa Prof. Novirman adalah inspirator bagi masyarakat kampungnya.
Menjadi inspirator pendidikan, juga disampaikan Wakil Walikota Sawahlunto yang juga masih kerabat Prof. Novirman yakni Zohirin Sayuti, SE. Menurutnya dengan kehidupan Prof. Novirman dan keluarga yang memiliki persoalan sulit secara ekonomi serta lokasi kampung yang terpelosok, dia masih mampu menjaga prestasi bahkan hingga saat ini. Hal ini katanya akan menjadi inspirasi sekaligus motivasi bagi siswa yang juga tinggal pada daerah terpelosok seperti yang masih ada di kota Sawahlunto.
Hal lain kata Zohirin yakni Prof. Novirman seorang yang berkomitmen dalam dunia pendidikan, bahkan dari saat masa remaja. Saat anak-anak lain senang bermain dan meninggalkan ibadah, Prof.Novirman tetap konsisten dalam belajar dan beribadah. Bukti Prof. Novirman seorang inspirator pendidikan yakni saat menjabat sebagai anggota DPRD Sumbar pada 1997-1999, yang tetap menomorsatukan mengajar di kampus. Meski memiliki jadwal yang padat di DPRD, Prof. Novirman tetap melengkapi jam mengajarnya, walau harus diganti di hari lain. Teladan lain yang perlu jadi contoh dari Prof. Novirman yakni kesantunan, kepatuhan dan kejujuran pada orang tua serta selalu memegang amanah. Tidak heran bila Prof. Novirman cukup dikenal di dunia pendidikan di Sumbar. Wakil Walikota meyakini bahwa buku dan film tentang lika-liku kehidupan Prof. Novirman ini amat bermanfaat untuk memberikan pengalaman dan pengetahuan kepada siswa. Bahkan dirinya berencana untuk mewajibkan buku Prof. Novirman ini ada pada dua perpustakaan yang terdapat di Kota sawahlunto serta mengarahkan Kepala Sekolah untuk menayangkan film kehidupan Prof. Novirman "Mutiara di Negeri Awan".
Selain di tatanan kampus dan Perguruan Tinggi Negeri, Prof. Novirman juga cukup dikenal di lingkungan Perguruan Tinggi Swasta. Semenjak mulai berkiprah di PTS saat menjadi Pembantu Rektor I Universitas Mahaputera Muhammad Yamin (UMMY) Solok tahun 1980 an, Prof. Novirman terus mengembangkan sayapnya di dunia kampus Swasta. Puncaknya, saat menjadi Sekretaris dan Koordinator Kopertis Wilayah X (Sekarang LLDikti Wil.X), pada tahun 2001-2008, kepercayaan dunia kampus swasta di Sumbar, Riau, Jambi dan Kepri kepada dirinya semakin besar.
Hal ini jugalah yang mengantarkannya menjadi Rektor Universitas Batam, Kepri tahun 2014-2018.
Rektor Universitas Batam saat ini, Prof. Dr. Ir. Chablullah Wibisono, M.M. mengatakan, Prof. Novirman adalah sosok yang religius, sederhana, istiqamah namun penuh motivasi kerja. Menurutnya Prof. Novirman memiliki ibadah shalat yang tepat waktu, bahkan bersama dirinya ikut mempelopori kegiatan ceramah setiap jumat pagi di Kampus. Di samping itu kata Prof. Chablullah, Prof. Novirman adalah pribadi yang low profile dan tidak pernah marah terhadap bawahannya. Akan tetapi merupakan pekerja keras yang berkomitmen, salah satunya dalam merintis Prodi S3 Manajemen SDM, meski surat izinnya keluar zaman dirinya.
Dalam kesehariannya pun ujar Prof. Chablullah, Prof. Novirman adalah sosok yang rajin dan rendah hati, sederhana bahkan dengan bawahannya sekalipun. Jelas katanya, ini menjadi inspirasi tersendiri bagi generasi muda, di mana sosok yang sudah memiliki nama, namun tetap sederhana dan rendah hati. Selain itu konsistensinya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan tentu perlu diberikan apresiasi yang tinggi.
Senada dengan Rektor Uniba Batam, Rektor UMMY Solok Saat ini, Prof. Dr. Ir. Syahro Ali Akbar, MS juga menilai Prof. Novirman adalah seorang motivator sekaligus inspirator dalam dunia pendidikan tinggi. Secara pribadi, kata Syahro Prof. Novirman memiliki andil yang cukup besar bagi pengembangan dirinya sampai dia tamat S3, menjadi Rektor saat ini dan menjadi Guru Besar. Dia adalah pembimbing S2 dan S3 yang baik, setiap katanya penuh hikmah memotivasi saya, hingga saat ini perkataan dan pernyataannya selalu teringat dan mempengaruhi setiap tindakan dan keputusan saya.
Secara khusus juga mantan Pembantu Rektor I Universitas Batam saat Prof. Novirman menjabat Rektor, Dr. Bambang Satriawan, SE, M.Si mengatakan, atasannya adalah pribadi yang menyenangkan dan inspirator. Selain itu juga sosok yang tidak selalu ingin menang. Hal ini terlihat saat dirinya bermain bulu tangkis dengan Prof. Novirman dan mampu mengalahkannya. "Tidak ada marah atau kesal dalam dirinya, justru yang keluar adalah canda dan humornya," ujar Bambang.
Testimoni positif juga disampaikan oleh salah satu motivator di Sumbar sekaligus Dosen di Peternakan Unand yaitu Dr. Roni Pazla, S.Pt, MP yang secara gamblang menjadikan Prof. Novirman motivator utamanya. Selain motivator dan inspirator menurut Dr. Roni, Prof. Novirman juga sebagai pemberi solusi terbaik saat kesusahan. Sebagai contoh adalah saat dirinya mendapat kesulitan untuk memperoleh biaya melanjutkan kuliah pada program doktor.
Sang penulis buku Fajar Rusvan, S.S juga setuju dengan testimoni Prof. Novirman sebagai salah seorang inspirator pendidikan yang disampaikan oleh berbagai akademisi tersebut. Menurut Fajar, latar belakangnya dari pondasi kuat yang dibangun oleh orang tuanya dan keluarga besar. Sang ibu, Jamariah menjadi salah satu pemantik munculnya semangat Prof. Novirman beserta adiknya untuk fokus dan konsisten dalam pendidikan. Bahkan ibunya rela melepaskan semua hartanya agar semua anak-anaknya menjadi sarjana, dan nyatanya semuanya minimal telah menyelesaikan gelar tersebut.
Kemudian ayahnya. Jamarun juga sosok yang keras agar anaknya dapat bersekolah di sekolah terbaik. Ini terlihat dari pemilihan SMP dan SMA ke Batusangkar. Di mana saat akhir tahun 1960an tersebut, sekolah di daerah yang dinilai terbaik di samping yang ada di Padang dan Bukittinggi adalah di Batusangkar. Kemudian ayahnya juga terus bekerja keras agar anak-anaknya sekolah serta selalu mengajarkan pendidikan agama.
Pengorbanan kedua orang tuanya membuahkan hasil kata Fajar, di mana saat ini Keluarga Jamarun telah menjadi branding dalam dunia pendidikan di Kabupaten Sijunjung. Capaian Profesor Novirman Jamarun dan Prof. Novesar Jamarun dipandang masyarakat sebagai kesuksesan orang tuanya dalam mengembangkan pendidikan.
Di samping terinspirasi oleh kedua orang tuanya, Prof. Novirman juga terinspirasi dari mamaknya atau kakak ibunya. Bahkan saat akan melakukan pemilihan masuk perguruan tinggi, saran mamaknya untuk masuk Peternakan diikuti oleh Prof. Novirman hingga menjadi guru besar saat ini. Kemudian sebut fajar hal lain yang memperkuat Prof .Novirman yakni lika liku kehidupan pendidikannya hingga menjadi guru besar dan dinilai penuh perjuangan serta keihklasan. Prof. Novirman yang merupakan juara kelas dan angkatan, sempat gagal masuk menjadi dosen dan melanglang buana berjualan bensin jalanan di Jakarta.
Suka duka, kesemuanya inilah yang semakin membuat kematangan pemikiran Prof. Novirman hingga akhirnya meraih pencapaian seperti saat ini, salah satunya menjadi inspirator di dunia pendidikan tinggi minimal untuk sumatera tengah. Buku ini menurut Fajar mulai dari bab pertama hingga bab terakhir, sangat kental dengan nuansa pendidikan, mulai dari pendidikan formal, agama, sosial hingga moral.
Sementara itu dalam kegiatan Bedah Buku tersebut, Wakil Dekan I Fakultas Peternakan Unand, Dr. Ir. Rusfidra, M.S bertindak sebagai moderator. Sedangkan Dr. Imana Martaguri, MS, dosen Fakultas Peternakan, bertindak sebagai MC Acara. Kegiatan bedah buku ini berlangsung selama tiga jam lebih yang disiarkan melakui aplikasi ZOOM serta disiarkan langsung lewat YouTube.*
Berita Terkait
Pakar: Buku Pilpres 2024 penting sebagai literasi demokrasi di Indonesia
Sabtu, 14 Desember 2024 14:06 Wib
Buku antologi tentang Harimau Suamiku diluncurkan pada peringatan 100 tahun AA Navis
Sabtu, 23 November 2024 18:17 Wib
Pemkot Pariaman catat 12 desa dapat ribuan buku pada 2024
Kamis, 7 November 2024 18:20 Wib
Ketua AMKI rilis buku pemikiran Prabowo Subianto jelang pengambilan sumpah Presiden RI
Senin, 14 Oktober 2024 18:17 Wib
Menaker luncurkan buku hasil capaian kinerja
Senin, 30 September 2024 19:40 Wib
Pemprov Sumbar luncurkan buku keberhasilan Program Perhutanan Sosial
Sabtu, 31 Agustus 2024 5:35 Wib
Gubernur Sumbar sarankan kepala OPD buat buku untuk motivasi
Senin, 12 Agustus 2024 19:12 Wib
Perpusnas bagikan 10 juta buku untuk 10 ribu desa di tanah air
Senin, 12 Agustus 2024 17:39 Wib