Macan dahan masuk kampung, tiga ekor kambing warga Paraman Agam dimangsa
Lubukbasung, (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam, Sumatera Barat menduga tiga ekor kambing warga Kampuang Koto, Jorong Paraman, Nagari Sipinang, Kecamatan Palembayan, dimangsa macan dahan atau neofelis diardi.
"Ini berdasarkan luka pada ternak dan kerusakan kandang dengan ukuran kecil saat identifikasi yang kami lakukan, Selasa (17/11) sore. Tidak mungkin kambing itu dimangsa Harimau Sumatera, karena tidak ukuran satwa itu," kata Kepala BKSDA Resor Agam, Ade Putra di Lubukbasung, Rabu.
Ia mengatakan tim BKSDA Resor Agam tidak menemukan jejak kaki satwa liar tersebut di sekitar kandang kambing milik Idon (32) dan Muhammad Hakim (60).
Saat kejadian, sebutnya daerah itu dilanda hujan pada Senin (16/11), sehingga jejak kaki satwa itu sudah hilang.
"Seluruh jejak kaki satwa itu sudah hilang saat kami melakukan identifikasi di sekitar kandang," katanya.
Tim BKSDA Resor Agam dengan jumlah empat orang akan melanjutkan identifikasi lapangan, Rabu (18/11), dengan memperluas lokasi identifikasi dengan radius dua kilometer.
Tim akan menelusuri sekitar lokasi tersebut untuk mencari jejak kaki satwa yang memangsa tiga ekor kambing.
Tiga ekor kambing itu milik Idon satu ekor dalam kondisi mati tanpa mengalami luka-luka dan kambing milik Muhammad Hakim (60) dua ekor.
"Kambing ini dimangsa satwa liar pada Minggu (15/11) malam. Kambing Idon mati di lokasi kandang tanpa mengalami luka, satu ekor kambing Muhammad Hakim mengalami luka robek pada bagian pingang dan satu ekor lagi dibawa satwa itu sekitar 100 meter dari kandang," katanya.
Dengan kondisi itu, Ade mengimbau warga untuk mengandangkan ternak dan berhati-hati saat keluar rumah.
"Kandang harus diberikan penerangan agar ternak tidak dimangsa satwa liar," katanya.
Selama Januari sampai 15 November 2020 sebanyak 11 ternak warga berupa kerbau tiga ekor, sapi satu ekor dan kambing delapan ekor dimangsa satwa liar berupa harimau, beruang madu dan macan dahan akibat makanan di hutan sudah habis dan habitatnya sudah mulai berkurang. (*)
"Ini berdasarkan luka pada ternak dan kerusakan kandang dengan ukuran kecil saat identifikasi yang kami lakukan, Selasa (17/11) sore. Tidak mungkin kambing itu dimangsa Harimau Sumatera, karena tidak ukuran satwa itu," kata Kepala BKSDA Resor Agam, Ade Putra di Lubukbasung, Rabu.
Ia mengatakan tim BKSDA Resor Agam tidak menemukan jejak kaki satwa liar tersebut di sekitar kandang kambing milik Idon (32) dan Muhammad Hakim (60).
Saat kejadian, sebutnya daerah itu dilanda hujan pada Senin (16/11), sehingga jejak kaki satwa itu sudah hilang.
"Seluruh jejak kaki satwa itu sudah hilang saat kami melakukan identifikasi di sekitar kandang," katanya.
Tim BKSDA Resor Agam dengan jumlah empat orang akan melanjutkan identifikasi lapangan, Rabu (18/11), dengan memperluas lokasi identifikasi dengan radius dua kilometer.
Tim akan menelusuri sekitar lokasi tersebut untuk mencari jejak kaki satwa yang memangsa tiga ekor kambing.
Tiga ekor kambing itu milik Idon satu ekor dalam kondisi mati tanpa mengalami luka-luka dan kambing milik Muhammad Hakim (60) dua ekor.
"Kambing ini dimangsa satwa liar pada Minggu (15/11) malam. Kambing Idon mati di lokasi kandang tanpa mengalami luka, satu ekor kambing Muhammad Hakim mengalami luka robek pada bagian pingang dan satu ekor lagi dibawa satwa itu sekitar 100 meter dari kandang," katanya.
Dengan kondisi itu, Ade mengimbau warga untuk mengandangkan ternak dan berhati-hati saat keluar rumah.
"Kandang harus diberikan penerangan agar ternak tidak dimangsa satwa liar," katanya.
Selama Januari sampai 15 November 2020 sebanyak 11 ternak warga berupa kerbau tiga ekor, sapi satu ekor dan kambing delapan ekor dimangsa satwa liar berupa harimau, beruang madu dan macan dahan akibat makanan di hutan sudah habis dan habitatnya sudah mulai berkurang. (*)