Rektor UNY: Pendidikan Harus Mampu Beri Pencerahan
Yogyakarta, (Antara) - Pendidikan harus mampu memberikan pencerahan pikiran sehingga insan terdidik mampu menggunakan pikiran sehatnya secara benar dan menghasilkan karya yang bermanfaat bagi orang lain, kata Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Rochmat Wahab.
"Pendidikan juga diharapkan mampu memberikan pencerahan hati sehingga insan terdidik mampu menunjukkan sikap dan perilaku yang menyenangkan bagi orang lain, bukan perilaku yang mengganggu apalagi yang bersifat destruktif," katanya di Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia pada pidato Dies Natalis Ke-49 Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), selama ini masyarakat sering disuguhi tontonan melalui berbagai media cetak dan elektronik bahwa perilaku kriminal seperti kekerasan, pemerkosaan, dan korupsi uang negara dengan jumlah spektakuler dilakukan oleh orang-orang terdidik.
"Kondisi seperti itu sering menjadikan banyak orang berpendapat bahwa pendidikan telah gagal memanusiakan manusia sehingga pendidikan belum mampu menjadikan insan terdidik memiliki perilaku terpuji melainkan yang sering tampak justru perilaku tercela," katanya.
Selain itu, secara statistik juga menunjukkan semakin banyak pengangguran yang berpendidikan menengah ke atas. Hal itu menggambarkan bahwa pendidikan belum berhasil membangun kemandirian warga negara Indonesia.
"Kondisi itu dapat dipersepsikan bahwa pendidikan masih gagal untuk membuat orang-orang terdidik mandiri dalam hidupnya," kata Rochmat.
Oleh karena itu, kata dia, UNY sebagai salah satu perguruan tinggi yang "core business"-nya pendidikan memiliki komitmen untuk menjadikan pendidikan yang mampu memberikan pencerahan baik berkaitan dengan pemikiran maupun hati, sikap maupun perilaku.
"Dengan demikian, pendidikan mampu menjadikan insan yang kreatif dan produktif. Pendidikan juga mampu menghasilkan lulusan pada jenjang mana pun yang memiliki semangat kewirausahaan dan jiwa yang mandiri sehingga mampu berguan di tengah masyarakat, bukan membebani masyarakat," katanya. (*/sun)