Padang, (ANTARA) - Pengamat politik lulusan Universitas Andalas Arifki Chaniago menyebutkan masuknya Prabowo Subianto ke dalam pemerintahan Jokowi berpengaruh negatif terhadap citra Nasrul Abit dan Indra Catri di Sumatera Barat.
Ia menilai anggapan Gerindra bahwa kemenangan Prabowo di Pemilu 2019 di Sumatera Barat dapat menjadikan kemenangan bagi Gerindra di Pilkada 2020, merupakan anggapan yang salah.
Menurut dia saat ini di Sumatera Barat sedang dilakukan pemilihan gubernur bukan pemilihan presiden.
“Orang Sumbar memilih gubernur bukan memilih presiden,” katanya
Selain itu, lanjutnya meskipun Andre Rosiade membagikan sejuta masker bergambar Prabowo, hal itu tidak akan mempengaruhi masyarakat Sumatera Barat.
Menurut dia hal itu terjadi karena orang Sumatera Barat memilih dengan ketokohannya
"60 persen lebih orang Minang itu memilih seseorang karena ketokohan,” katanya.
Menurut Arifki lagi, alasan kedua di Sumatera Barat memilih adalah karena faktor ketua partai.
Ia menjelaskan saat pemilihan Presiden 2019 lalu masyarakat Minang memilih Prabowo karena saat itu sudah tidak ada pilihan lain.
“Jadi memang bahwa orang Minang milih Prabowo itu karena memang nggak suka dengan Jokowi, karena tidak ada pilihan karena hanya diikuti dua pasang calon,” kata dia
Ia menambahkan dengan masuknya Prabowo ke dalam pemerintahan Jokowi justru menurunkan citra Gerindra di Ranah Minang.
“Dan ketika Prabowo masuk ke pemerintahan artinya bahwa antipati orang Minang ke Gerindra akan timbul sehingga pilihan politik ke Gerindra itu pasti berkurang. Apalagi mereka juga tidak lagi memilih Prabowo. Mereka lagi memilih gubernur,” katanya