Padang (ANTARA) - Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk Kantor Wilayah Padang, Sumatera Barat menargetkan penambahan agen BRILink 1.000 setiap tahunnya di provinsi itu dan Sungai Penuh serta Provinsi Jambi.
"Kini jumlah agen BRILink di wilayah Sumatera Barat dan Sungai Penuh sebanyak 12 ribu, semoga terus bertambah setiap tahunnya 1.000 agen," kata Pimpinan Wilayan BRI Padang, Wahju Hidajat di Padang, Kamis.
Menurut dia, menjadi agen BRILink cukup berpeluang untuk wilayah terutama yang jauh dari akses kantor bank atau di pedesaan karena jelas sangat membantu masyarakat.
Masyarakat sangat terbantu dengan kehadiran BRILink, tentu mau dan memilih yang dekat dengan tempat tinggalnya.
Misalnya masyarakat ingin pengiriman dan penarikan uang atau bayar tagihan listrik, karena tidak menyita waktunya dan tidak mengeluarkan biaya seperti membeli bahan bakar kendaraan (BBM) lagi.
Ia menjelaskan, melalui agen BRILink, masyarakat bisa melakukan beragam transaksi seperti transfer ke sesama BRI, ke bank lain, dan sebaliknya.
Kemudian setor dan tarik tunai, pembayaran tagihan listrik, air, BPJS, telepon, pembelian pulsa, pembayaran cicilan, setoran pinjaman, Top Up BRIZZI, info saldo dan lainnya.
Dalam kemitraan dengan agen BRILink setiap tahun ada agenda dan reward bagi mereka, juga digelar pertemuan-pertemuan. Bahkan, kata dia setiap Kantor Cabang BRI sudah ada peguyubannya dan juga punya WattsApp group untuk wadah komunikasinya.
"Kemitraan BRI dengan agen BRILink adalah shering profit dari jasa transaksi yang dilakukan. Misalnya ada dapat jasa transaksi senilai Rp2.000, dibagi dua sesuai ketentuan yang sudah disepakati. Bahkan ada satu agen BRILink raih pendapatan Rp7-10 juta sebulan," ungkapnya.
Wakil Pimpinan Wilayah Bisnis BRI Padang, Misnadin menambahkan alhamdulillah untuk kinerja agen BRILink, BRI Kanwil Padang selalu berada pada nomor 1 diantara Kanwil BRI se-Indonesia.
Oleh karena itu, ia mengatakan agen BRILink merupakan potensi masa depan BRI dalam memberi layanan kepada masyarakat, karena bisa mengurangi pola konvensional di tingkat unit atau cabang pembantu.
"Semakin banyak keberadaan agen BRILink ada beberapa kantor unit yang tutup, artinya lebih meringankan beban biaya dalam sewa kantor bagi manajemen BRI. Penutupan kantor unit tentu setelah adanya kajian dari petugas yang ditetapkan," ujarnya.
Kerja sama kemitraan dalam pengembangan BRILink, selain secara perorangan dan juga ada dengan Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag).
"Kita ada kerja sama dengan BUMNag dan koperasi untuk agen BRILink. Bahkan agen BRILink juga dapat menjadi refferal atau merekomendasikan pedagang kecil untuk mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR)," katanya.
Menyinggung potensi masalah dengan agen BRILink, Misnadin menanggapi selama ini tidak ada terjadi masalah dengan uang masyarakat melalui mitra agen BRILink karena sekarang semuanya sudah serba online.
Namun, tambahnya yang pernah ada satu agen fiktif tetapi sudah ditutup dan dana nasabah yang ada proses sudah diganti.
"Dari 12 agen BRILink kita memang pernah satu ditemukan yang fiktif, karena faktor petugas lapangan kurang teliti. Tapi semuanya sudah selesai," ujarnya. ***1***