Padang, (ANTARA) - Rumah PAUD terintegrasi Pasia Mutiara yang digagas oleh Dosen Universitas Negeri Padang (UNP) Dr. Yaswinda M.Pd dan tim lewat program kemitraan wilayah pesisir pengabdian masyarakat, di Kelurahan Ulak Karang Selatan, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat menggelar kegiatan pelatihan kewirausahaan dan bahasa Inggris.
“Pada tahun pertama kami fokus program kegiatan pendirian paud gratis dan peningkatan kualitas posyandu lansia, dan tahun kedua ini, program tahun 2019 dilanjutkan dengan menambahkan kegiatan pelatihan bahasa Inggris untuk remaja dan pelatihan kerwirausahaan bagi wanita nelayan,” kata Ketua Program Kemitraan Wilayah Pesisir, Yaswinda di Padang, Senin.
Ia menjelaskan, sebelum melakukan kegiatan tersebut, pihaknya sebelumnya juga melakukan berbagai sosialisasi kepada masyarakat setempat dan menyusun jadwal serta materi yang akan diberikan, termasuk praktek kegiatan.
Yaswinda mengungkapkan, pelaksanaan sosialisasi pelatihan kewirausahaan kegiatan pengabdian masyarakat, progam kemitraan wilayah pesisir Kelurahan Ulak Karang Selatan Kota Padang tahun II, telah dilaksanakan sebanyak tig kali pada bulan Juni-Juli 2020. Kegiatan diikuti oleh beberapa orang ibu-ibu diantaranya sosialisasi sebanyak dua kali.
“Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan ini 40 orang. Sosialisasi I dihadiri semua tim PKW 2020 serta pihak kelurahan, Setiap peserta diberikan buku modul serta alat tulis agar hasil dari penyampaian materi ini menjadi maksimal dan ini mendapat fantasias yang tinggi bagi peserta,” katanya.
Adapun materi pelatihan yang diberikan untuk pelatihan kewirausahaan bagi wanita nelayan tersebut meliputi pengolahan daging ikan dari mulai membuat bakso, nugget ikan dan dimsum sert peseta juga dibekali dengan bagaimana cara membuat kemasan yang menarik dan higienis.
Yaswinda menambahkan, untuk pelatihan bahasa inggris, juga mendapat respon yang tinggi dari remaja yang tinggal di daerah tersebut, selain mengisi luang saat dirumah akibat pandemi Covid-19, kegiatan tersebut juga mampu meningkatkan bahasa Inggris remaja setempat .
Nurkholizah salah seorang guru bahasa Inggris pada kegiatan tersebut mengatakan, anak-anak yang belajar bahasa Inggris di pengabdian wisata ulak karang sudah mengalami peningkatan kemampuan bahasa Inggris yang cukup baik. Mereka sudah cukup memahami tentang teks maupun konteks pemakaian bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari.
“Jika dibandingkan pada awal pengabdian, mereka cukup asing dengan bahasa Inggris bahkan ada yang tidak bisa menyebutkan namanya saja dalam bahasa Inggris. Setelah tiga minggu pelatihan, sudah terlihat peningkatan yang cukup signifikan pada kemampuan anak-anak dalam berbicara maupun menulis dalam bahasa Inggris,” katanya.
Untuk memotivasi peserta pelatihan, kegiatan juga diisi dengan menggelar lomba, mulai dari pidato berbahasa inggris, desain poster, sampan mengaji sekaligus dalam rangka memperingati 75 tahun Indonesia medeka. (*)