Jakarta (ANTARA) - Mereka yang terkena Infeksi Menular Seksual (IMS) Gonore (GO) biasanya alat kelamin luarnya mengalami "pilek" atau mengeluarkan cairan nanah dan ini berbeda dari cairan keputihan pada wanita.
"Tekstur keputihan akibat jamur dan GO berbeda. Pada GO (cairan) lebih kental seperti ingus dari hidung, keputihan akibat jamur di vagina biasanya berbau, warna tetap putih kadang-kadang kekuningan," kata dokter spesialis kulit dan kelamin, Anthony Handoko dalam virtual media briefing "Gonore (GO): Mungkinkah 'pilek' pada alat kelamin sembuh?", Rabu.
"Keluar nanah, seperti ingus makanya disebut pilek. warnanya putih kehijauan. Akibat nanah, saluran (kemih) tersebut menjadi mampet, saat berkemih ada dorongan air seni, (sehingga) saat kencing rasanya sakit. Ujung penisnya atau lubang kemih akan lebih merah dan bengkak," sambung dia.
Selain itu, pada sebagian kasus keputihan menimbulkan gatal dan merah di bibir luar vagina. Cairan yang keluar bukan nanah walau warnanya putih kekuningan.
"GO merahnya di mulut rahim dan harus dilihat menggunakan alat. GO pada wanita tidak menyebabkan keputihan yang biasanya muncul karena jamur," tutur Anthony.
Baca juga: Ada"pilek" pada organ intim, seperti apa?
GO disebabkan infeksi bakteri infeksi Neisseria Gonorrhoeae dan dapat menular dari orang ke orang ketika melakukan kontak seksual dengan orang yang terinfeksi atau melakukan kontak dengan cairan tubuh mereka, baik secara vaginal maupun anal.
"Kontak itu tidak selalu harus penetrasi, saat Anda melakukan kontak seksual misalnya menempel (antar organ intim) tidak ada penetrasi penis ke vagina, saat penis keluarkan nanah, bisa (menularkan bakteri ke pasangan)," kata Anthony.
Berbeda dari pria, pada wanita, infeksi awal GO biasanya tidak bergejala sehingga kadang tak terdeteksi dini sehingga terlambat mendapatkan pengobatan. Pada pria, tanda atau gejala yang bisa dikenali yakni keluarnya nanah dari penis dan muncul rasa sakit saat berkemih.
Pada wanita, penyakit ini baru terdeteksi jika sudah lanjut dan ini dapat menyebabkan penularan infeksi GO ke bayi saat proses melahirkan dan infertilitas (kemandulan).
Pada kasus yang jarang terjadi, GO yang tidak diobati juga dapat menyebar ke darah atau sendi dan bisa mengancam jiwa. GO yang tidak diobati, pada beberapa kasus bahkan meningkatkan peluang untuk mendapatkan atau menularkan HIV AIDS.
Pencegahan utama yang bisa dilakukan masyarakat ialah melakukan hubungan intim yang aman, yaitu menggunakan kondom, tidak bergonta-ganti pasangan.
Berita Terkait
Rilis TPPO penjualan organ tubuh jaringan Indonesia-Kamboja
Jumat, 21 Juli 2023 14:08 Wib
Konsumsi "ice smoke" dapat picu kerusakan internal organ
Minggu, 8 Januari 2023 13:33 Wib
Organ tubuh almarhum Brigadir Yoshua akan dibawa ke Jakarta untuk diperiksa
Rabu, 27 Juli 2022 7:23 Wib
Polri berkoordinasi dengan KBRI Brazil telusuri jual beli organ manusia
Senin, 28 Februari 2022 12:23 Wib
Desainer asal Indonesia diduga terlibat dalam sindikat perdagangan organ manusia di Brazil
Kamis, 24 Februari 2022 9:46 Wib
Pencarian pesawat Sriwijaya Air, kembali ditemukan serpihan pesawat dan organ manusia
Senin, 11 Januari 2021 12:15 Wib
Perempuan melahirkan bayi besar waspadai prolaps organ panggul, berikut gejalanya
Sabtu, 14 November 2020 10:59 Wib
Bayi di Dharmasraya lahir dengan kelainan organ perut
Selasa, 13 Oktober 2020 17:37 Wib