Jakarta (ANTARA) - Sejumlah berita bidang humaniora menjadi perhatian banyak pembaca selama sepekan ini mulai dari kabar bohong calon jamaah asal Sumatera Barat diizinkan berangkat haji hingga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuka seleksi calon Guru Penggerak.
1. Empat orang meninggal akibat banjir dan longsor Kota Sorong
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sorong, Papua Barat menyatakan empat orang meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang terjadi di kota tersebut, Kamis (16/7).
Sementara itu, ratusan kendaraan warga terjebak banjir di kawasan kilometer sembilan hingga Rawa Indah, Kota Sorong pada Jumat (17/7) akibat banjir yang begitu deras dan tinggi muka air setinggi knalpot.
2. Cek fakta, benarkah jamaah asal Padang tetap berangkat haji?
Terdapat pesan berantai melalui aplikasi perpesanan sekejap WhatsApp dan jejaring sosial Facebook yang menyebutkan jamaah asal Padang mendapat izin menunaikan ibadah haji dari Kerajaan Arab Saudi.
Benarkah informasi itu? Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat H. Hendri memastikan informasi tersebut tidak benar atau hoaks.
3. Lima santri Gontor kembali dikirim ke RS Lapangan Surabaya
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, kembali mengirim lima orang santri Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2 ke RS Lapangan Indrapura Surabaya karena terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan pemeriksaan tes usap PCR.
Menurut Bupati Ponorogo Ipong Muchlisonitotal, santri Gontor yang terpapar corona hingga saat ini berjumlah 43 orang, termasuk di dalamnya lima kasus baru yang terkonfirmasi berdasarkan hasil tes usap PCR pada Jumat (17/7).
4. Kemendikbud buka seleksi calon Guru Penggerak
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan membuka pendaftaran seleksi bagi calon Guru Penggerak mulai 13 Juli 2020 hingga 22 Juli 2020.
"Melalui kebijakan Merdeka Belajar, program Guru Penggerak dirancang agar dapat mencetak sebanyak mungkin agen-agen transformasi dalam ekosistem pendidikan," kata Direktur Jenderal GTK Kemendikbud, Iwan Syahril, dalam keterangan di Jakarta, Rabu (15/7).
5. Cek fakta, Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab dihapus dari madrasah
Salah satu akun Twitter mengunggah foto surat pemberitahuan Kementerian Agama tentang kurikulum di madrasah dengan mempertanyakan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab yang dihapus.
Benarkan Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab dihapus? Kementerian Agama dalam situs resminya menjelaskan surat terkait kurikulum pendidikan madrasah tahun ajaran 2020/2021 tersebut bukan tentang penghapusan Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab.