Diduga curi thermogun di kantor BPBD, oknum pimpinan DPRD Pasaman Barat dan staf terekam CCTV

id Diduga mencuri thermogun

Diduga curi thermogun di kantor BPBD, oknum pimpinan DPRD Pasaman Barat dan staf terekam CCTV

Hasil tangkapan layar di Kantor BPBD Pasaman Barat terlihat seseorang mengambil thermogun di atas meja piket.Antara/Istimewa

Ia meminta pihak kepolisian mengusut tuntas persoalan ini karena sangat memalukan daerah.
Simpang Empat, (ANTARA) - Salah seorang oknum pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) beserta stafnya terekam CCTV diduga mencuri thermogun (alat ukur suhu tubuh) di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) daerah setempat.

"Saya pagi tadi diminta keterangan oleh penyidik Polres Pasaman Barat terkait hilangnya thermogun dan terkait rekaman CCTV itu. Dilihat dari CCTV sepertinya oknum pimpinan DPRD dan dua orang stafnya," kata Kepala Bidang Kedaruratan Logistik BPBD Pasaman Barat, Decky H Sahputra di Simpang Empat, Sabtu.

Ia mengatakan sejumlah pertanyaan penyidik dijelaskannya terkait thermogun itu dan kronologis hilangnya alat pengukur suhu pada Jumat (10/4) lalu yang digunakan untuk mengukur suhu pegawai BPBD.

Menurutny, sebagai dari bidang yang bertanggungjawab terkait alat itu, tentu ia tidak ingin anggotanya tertuduh yang mengambil aset milik negara itu dan terjadi fitnah.

"Saya telah melihat rekaman CCTV itu. Berdasarkan CCTV ada tiga terduga pelaku datang dengan mobil sedan silver plat merah. Sepertinya satu orang diduga oknum pimpinan DPRD dan dua orang staf DPRD," tegasnya.

Ia meminta pihak kepolisian mengusut tuntas persoalan ini karena sangat memalukan daerah.

Sementara itu staf Pusdal Ops BPBD Pasaman Barat Meri Chandra membenarkan ia membuat laporan pengaduan ke polisi pada Sabtu (11/4) terkait hilangnya alat ukur suhu tubuh itu.

Menurutnya laporan pengaduan itu sengaja dibuat karena pada hari kehilangan thermogun ia sedang bertugas piket di posko piket TRC PB kantor BPBD.

"Saya datang ke kantor BPBD sekitar pukul 09.00 WIB namun thermogun tidak ada di meja piket. Saat itu saya menanyakan thermogun ke petugas piket sebelum saya, mereka mengatakan thermogun ada di meja piket TRC PB," katanya.

Kemudian ia kembali memeriksa seluruh tempat namun thermogun tetap juga tidak ditemukan. Maka ia melaporkan ke jajaran pimpinan.

"Karena ini milik negara dan tidak terjadi fitnah sesama staf yang piket, maka saya membuat laporan ke polisi dan hal ini sudah diketahui oleh jajaran pimpinan," terangnya.

Ia menyebutkan awalnya pelapor tidak menyadari adanya 18 titik CCTV di kantor tempat ia bekerja. CCTV itu baru dibuka setelah laporan pengaduan polisi dibuat.

Berdasarkan rekaman CCTV itu katanya sebanyak tiga orang datang dengan mengendarai sedan silver berplat merah pada Jumat (10/4).

Salah seorangnya terlihat dalam rekaman mengambil thermogun di atas meja piket TRC PB sekira pukul 07.20 WIB.

"Saya tidak mengenal pelaku. Namun hasil CCTV ini sudah saya serahkan ke pihak penyidik Polres Pasaman Barat, berupa soft copy di dalam flash disk," jelasnya.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Pasaman Barat, AKP Defrizal membenarkan adanya laporan pengaduan terkait dugaan tindak pencurian thermogun milik BPBD Pasaman Barat.

"Benar ada laporan pengaduan, saat ini sedang dalam tahap penyelidikan. Nanti perkembangan selanjutnya akan kita sampaikan," katanya.