Cegah punah, UPT Konservasi beli telur Penyu dari nelayan

id penyu sumbar,psbb sumbar,berita sumbar,padang hari ini,virus corona sumbar,laut sumbar

Cegah punah, UPT Konservasi beli telur Penyu dari nelayan

UPT Konservasi beli telur Penyu dari nelayan

Padang (ANTARA) - Perburuan telur penyu yang dimitoskan bisa menjadi obat kuat telah berdampak pada penurunan populasi penyu jenis sisik, lekang dan penyu hijau (Chelonia mydas) di pesisir pantai di Sumatera Barat dan bila upaya konservasi tidak dilakukan bisa berdampak kepunahan.

Kepala UPT Konservasi dan Pengawasan Sumber Daya Kelautan Irwansyah Yan melalui Kasi Konservasi Sani Ikhsan Putra di Padang, Selasa, mengatakan, pihaknya terpaksa membeli telur penyu tersebut dari nelayan seharga Rp3.150/butir untuk seterusnya di inkubasi, setelah cukup umur dan kuat selanjutnya dilepasliarkan di bibir pantai.

"Kita siapkan uang adopsi untuk membeli telur penyu tersebut, sebagian telur itu lolos dan dijual di pasaran," ujarnya sambil menjelaskan sebagian nelayan lebih memilih menjual sendiri telur penyu tersebut ke konsumen.

Kegiatan konservasi penyu tersebut sudah berjalan beberapa tahun terakhir yang sebelumnya dikelola kabupaten/kota, namun kini sudah diserahkan penanggangannya ke UPTD konservasi dan pengawasan. Saat ini telur penyu diikubasi di UPTD Pariaman, Padang dan Pesisir Selatan.

Ia menyatakan penyu biasanya bertelur di pulau atau pantai dengan permukaan yang landai. Kebiasaan ini sudah diketahui nelayan dan ditunggu untuk diambil telurnya. "Penyu bertelur tergantung musim. Saat terjadi abrasi dan ombak besar mereka menahan diri atau jarang bertelur," jelasnya.


Agar kegiatan perburuan telur penyu bisa dihentikan, pihaknya telah membentuk tim pengawasan dan memberikan sanksi bagi nelayan yang masih terus mengambil telur penyu. "Kita tidak beli terus-terusan. Kalau ada nelayan yang sudah diingatkan tapi masih bandel, akan dibuatkan surat pernyataan dan bila tetap melanggar akan dikenakan sanksi," tegasnya.

Telur penyu dan daging penyu adakalanya mengandung racun yang berasal dari makanan. Biasanya penyu mengkonsumsi koral dan ubur-ubur, tapi kalau kondisi pantai dan perairan tercemar, makan makanan yang lazim dikonsumsi akan sulit didapat.

Satu pusat konservasi penyu yang sudah berkontribusi dalam merawat dan melepasliarkan penyu adalah yang berlokasi di Jalan Syeh Abdul Arif, Desa Apar, Kecamatan Pariaman Utara, Sumatera Barat.

Dilokasi ini ada berbagai jenis penyu (tukik) yang diinkubasi. Sejak 2009 tempat penangkaran penyu ini telah melakukan penangkaran kurang lebih 30.000 ekor tukik. Setelah melewati masa penangkaran, sebagian besar tukik-tukik tersebut kemudian dilepaskan ke laut.

UPTD Pusat Konservasi Penyu Pariaman ini memiliki beberapa fasilitas yang dapat dikunjungi pengunjung seperti, ruang inkubasi penelurran penyu, hacthery, dan ruang karantina. Pengelola juga menyediakan ruang informasi untuk pengunjung yang ingin mengetahui lebih banyak informasi mengenai tukik-tukik yang ada di pusat konservasi ini.

Selain berfungsi sebagai pusat konservasi, saat ini UPTD Pusat Konservasi Penyu Pariaman juga menjadi salah satu objek eko-wisata. Tidak hanya wisatawan dari Pariaman dan Padang pada umumnya, namun wisatawan mancanegara juga menjadikan konservasi penyu ini sebagai destinasi wisata.