Merasa prihatin, warga Alahan Panjang galang dana untuk biaya bedah rumah Susanti

id berita solok,berita sumbar,bedah rumah,susanti,galang dana,solok terkini,warga miskin,keluarga miskin,kabupaten solok,berita kabupaten solok,kabupaten

Merasa prihatin, warga Alahan Panjang galang dana untuk biaya bedah rumah Susanti

Rumah Susanti. (antarasumbar/Istimewa)

Benar, kami telah melakukan penggalangan dana untuk biaya bedah rumah Susanti karena kondisi rumahnya yang jauh dari kata layak huni,

Padang, (ANTARA) - Merasa prihatin dengan kondisi rumah seorang warga bernama Susanti (29) di Batu Bagiriak, Kenagarian Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat sejumlah warga setempat melakukan penggalangan dana untuk biaya membedah rumah itu.

"Benar, kami telah melakukan penggalangan dana untuk biaya bedah rumah Susanti karena kondisi rumahnya yang jauh dari kata layak huni," kata seorang warga Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Rasmanikar saat dihubungi dari Padang, Rabu.

Ia menambahkan setelah dilakukan peninjauan ke lapangan, rumah yang dihuni oleh Susanti, suaminya, serta satu orang anak mereka hanya beralaskan tanah, berdinding plastik, dan beratapkan plastik.

"Karena melihat kondisi yang memprihatinkan itu. Kami berniat untuk membantu melakukan penggalangan dana yang dimulai sejak beberapa Minggu yang lalu," ujar dia.

Ia menyebutkan dana tersebut telah terkumpul sebanyak Rp20 juta. Penggalangan dana dilakukan melalui beberapa media sosial berupa Facebook, Instagram, dan WhatsApp Group.

"Alhamdulillah sudah terkumpul sebanyak Rp20 juta, dan sepertinya akan ada lagi bantuan yang menyusul," tambah dia.

Rumah susanti. (antarasumbar/Istimewa)

Lebih lanjut, ia mengatakan sebetulnya Susanti telah terdaftar dalam data penerima bantuan bedah rumah dari pemerintah. Namun namanya dihapus karena tidak melengkapi persyaratan berupa melengkapi Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

"Kendala mengurus KK dan KTP itu karena kurang mengerti proses pengurusannya, sehingga namanya dihapuskan dari data penerima bantuan," sebut dia.

Namun setelah viral di media sosial, akhirnya pemerintah telah mempermudah proses pembuatan KK dan KTP itu, ujar dia.

"Sebetulnya bisa diusulkan lagi untuk bantuan bedah rumah, tetapi harus menunggu setahun lagi dan kami tidak sampai hati melihatnya," katanya.

Rumah susanti. (antarasumbar/Istimewa)

Ia mengemukakan akhirnya usaha penggalangan dana yang dilakukan tersebut membuahkan hasil. Sampai saat ini dana bedah rumah untuk Susanti terus mengalir dari para donatur.

"Alhamdulillah dana terus mengalir dan diperkirakan akan terkumpul Rp30 juta lebih," ujar dia.

Kemudian, tambahnya saat ini sedang dilakukan pembangunan rumah baru untuk Susanti.

"Jika pembangunan rumahnya telah selesai dengan melengkapi semua isinya. Kemudian dana tersebut tersisa, maka kami akan memberikan modal usaha untuk perekonomiannya ke depan," jelas dia. (*)