Warga Solok Selatan terinfeksi COVID-19 jadi lima orang, setelah suami sekarang anak YT

id pandemi covid-19,warga solok selatan positif COVID-19,penularan covid-19,solok selatan

Warga Solok Selatan terinfeksi COVID-19 jadi lima orang, setelah suami sekarang anak YT

Ilustrasi - Corona virus (ANTARA/Shutterstock)

Padang Aro (ANTARA) - Tambahan warga Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat yang positif terinfeksi COVID-19 ternyata bukan satu orang tetapi dua, yang terakhir yaitu RM (22) yang merupakan anak dari pasien 01 yaitu YT (55) dan pasien 04 DA (57).

"Sekarang total pasien yang positif COVID-19 di Solok Selatan menjadi lima orang dan semuanya satu keluarga," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Solok Selatan Novirman di Padang Aro, Selasa.

Tambahan dua orang yang dinyatakan positif COVID-19 tersebut merupakan orang tanpa gejala (OTG) dan tidak ada tanda-tanda sedikit pun.

Sebanyak lima orang yang terpapar COVID-19 yaitu pasangan suami-istri DA (58) dan YT (55) beserta dua anaknya AA (19) dan RM (22) serta ibu dari YT yaitu YS (80).

Ia mengatakan laporan dari Laboratorium Dioagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Padang kepada gugus tugas provinsi bagi yang positif diberi tanda dengan warna orange.

Akan tetapi, saat diterima oleh tim gugus tugas Provinsi hanya satu yang diberi warna orange sehingga yang terlaporkan positif dari sampel Solok Selatan hanya satu orang.

"Setelah dibaca lagi laporannya dengan seksama ternyata ada satu lagi yang positif terpapar COVID-19 dan itu merupakan anak dari pasien 01 YT dan pasien 04 DA," katanya.

Kedua pasien positif COVID-19 ini dikarantina di Balai Diklat di Padang bersama dengan keluarganya yang sudah dulu ditempatkan di sana.

Dia menyebutkan hasil tracing pertama yang dilakukan ada 67 orang kontak erat dengan ketiga pasien positif COVID-19 yang kasus pertama.

Sebanyak 67 orang tersebut diperiksa dan diambil sampelnya untuk dilakukan uji swab dan hasilnya dua positif, sembilan lagi dilakukan pemeriksaan ulang karena ada keraguan dari sampel dan sisanya negatif.

Pemerintah daerah melakukan pengembangan tracing kedua dan ditemukan 88 orang kontak erat dengan pasien positif COVID-19 dan langsung diperiksa serta sampelnya sudah dikirim ke laboratorium untuk dites dan menunggu hasil.

Dia menyebutkan karena ini merupakan wabah maka siapa saja bisa terinfekasi sehingga diharapkan masyarakat mengikuti protokol penanganan COVID-19 untuk memutus mata rantai penularannya.

Dia mengimbau masyarakat yang diambil sampel swab jangan dikucilkan dari kehidupan sosial sebab mereka belum tentu positif.