Pemprov dan Pemkot di Aceh dibantu TNI-Polri lakukan "rapid test" di sejumlah warung kopi
Jika hasil rapid test-nya positif, maka orang tersebut akan kami bawa ke rumah sakit untuk dilakukan swab tenggorokan untuk mendiagnosis orang tersebut terinfeksi COVID-19 atau tidak,
Aceh Besar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh dan Kota (Pemkot) Banda Aceh dibantu TNI-Polri melakukan rapid test terhadap sebagian pengunjung dan pekerja di sejumlah warung kopi di Kota Banda Aceh, Sabtu malam, dalam upaya mengantisipasi penyebaran virus corona jenis baru penyebab penyakit COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr. Hanif mengatakan warung kopi merupakan tempat yang lazim terjadinya kerumunan masyarakat, sehingga pelaksanaan rapid test perlu dilakukan guna mendeteksi apakah ada di antara kerumunan massa tersebut ada yang terindikasi terjangkit COVID-19.
“Jika hasil rapid test-nya positif, maka orang tersebut akan kami bawa ke rumah sakit untuk dilakukan swab tenggorokan untuk mendiagnosis orang tersebut terinfeksi COVID-19 atau tidak," kata Hanif.
Pelaksanaan rapid test tersebut dilakukan di empat warung kopi (warkop), yaitu, Mahdan Kupi di Gampong Cot Mesjid, Dhapu Kupi di Simpang Surabaya, Zakir Kupi di Gampong Ateuk Pahlawan dan Ponten Coffee di Peunayong.
Dalam kegiatan tersebut seluruh pekerja warkop dan sebagian pengunjung diwajibkan untuk menjalani rapid test COVID-19 yang dilakukan oleh petugas kesehatan yang menggunakan APD.
Dalam kesempatan tersebut, tim gugus tugas serta TNI-Polri dan Satpol PP WH juga melakukan sosialisasi pencegahan virus corona dengan mengimbau masyarakat menjalankan physical distancing, memakai masker, mencuci tangan dan tidak melakukan kerumunan.
Wakil Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di Aceh Dyah Erti Idawati mengatakan ada 3.000 rapid test yang disediakan untuk Kota Banda Aceh.
Ia mengatakan, pelaksanaan rapid test tersebut akan dilakukan secara berkala dan diprioritaskan untuk petugas kesehatan, orang dalam pemantauan (ODP) dan pengunjung di tempat keramaian.
"Kami juga mengimbau kepada pelanggan warung kopi untuk melakukan take away saja dan dibawa pulang, supaya tidak terpapar virus corona di tempat ramai," kata Dyah.
Dalam kegiatan tersebut turut dihadiri Wakil Wali Kota Banda Aceh Zainal Arifin dan Kepala Satpol PP dan WH Aceh Jalaluddin.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr. Hanif mengatakan warung kopi merupakan tempat yang lazim terjadinya kerumunan masyarakat, sehingga pelaksanaan rapid test perlu dilakukan guna mendeteksi apakah ada di antara kerumunan massa tersebut ada yang terindikasi terjangkit COVID-19.
“Jika hasil rapid test-nya positif, maka orang tersebut akan kami bawa ke rumah sakit untuk dilakukan swab tenggorokan untuk mendiagnosis orang tersebut terinfeksi COVID-19 atau tidak," kata Hanif.
Pelaksanaan rapid test tersebut dilakukan di empat warung kopi (warkop), yaitu, Mahdan Kupi di Gampong Cot Mesjid, Dhapu Kupi di Simpang Surabaya, Zakir Kupi di Gampong Ateuk Pahlawan dan Ponten Coffee di Peunayong.
Dalam kegiatan tersebut seluruh pekerja warkop dan sebagian pengunjung diwajibkan untuk menjalani rapid test COVID-19 yang dilakukan oleh petugas kesehatan yang menggunakan APD.
Dalam kesempatan tersebut, tim gugus tugas serta TNI-Polri dan Satpol PP WH juga melakukan sosialisasi pencegahan virus corona dengan mengimbau masyarakat menjalankan physical distancing, memakai masker, mencuci tangan dan tidak melakukan kerumunan.
Wakil Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di Aceh Dyah Erti Idawati mengatakan ada 3.000 rapid test yang disediakan untuk Kota Banda Aceh.
Ia mengatakan, pelaksanaan rapid test tersebut akan dilakukan secara berkala dan diprioritaskan untuk petugas kesehatan, orang dalam pemantauan (ODP) dan pengunjung di tempat keramaian.
"Kami juga mengimbau kepada pelanggan warung kopi untuk melakukan take away saja dan dibawa pulang, supaya tidak terpapar virus corona di tempat ramai," kata Dyah.
Dalam kegiatan tersebut turut dihadiri Wakil Wali Kota Banda Aceh Zainal Arifin dan Kepala Satpol PP dan WH Aceh Jalaluddin.