Percepat penanganan corona, Muhamadiyah Dharmasraya bentuk COVID-19 Command Center

id Muhamadiyah Dharmasraya ,COVID-19 command center,berita dharmasraya,berita sumbar

Percepat penanganan corona, Muhamadiyah Dharmasraya bentuk COVID-19 Command Center

Ilustrasi - Corona virus. (ANTARA/Shutterstock)

Pulau Punjung, (ANTARA) - Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat akan membentuk Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC) sebagai upaya mempercepat penanganan dampak wabah corona di daerah itu.

"Dalam waktu dekat akan segera realisasikan, MCCC tingkat wilayah sudah mengkoordinasikan mengenai pembentukan pengurus dan personalia hari ini," kata Wakil Ketua PDM Dharmasraya Amrizal didampingi Sekretaris Sahid di Pulau Punjung, Rabu.

Ia mengatakan secara garis besar COVID-19 command center dibentuk untuk membantu pemerintah maupun warga dalam menanggulangi potensi penyebaran COVID-19.

Ia mengatakan setelah terbentuk nanti tim akan segera mengkoordinasikan berbagai program yang melibatkan potensi dan jejaring Muhammadiyah.

"Muhammadiyah akan menggerakkan seluruh potensi yang dimiliki semaksimal mungkin agar wabah ini segera teratasi," ujarnya.

Sementara, Sekretaris MCCC Sumatera Barat Pratito menyebutkan Muhammadiyah COVID-19 Command Center sudah terbentuk di 17 daerah dari 19 Kabupaten/kota di Sumbar.

"Instruksi dari Pimpinan pusat Muhammadiyah pengurus wilayah diminta untuk mengkoordinasikan pembentukan MCCC tingkat kabupaten kota, sampai hari ini sudah terbentuk di 17 daerah minus Kabupaten Mentawai dan Solok Selatan," ungkap dia.

Ia berharap kehadiran MCCC dapat membantu pemerintah dan masyarakat dalam mempercepat memutus rantai penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) mengingat penyebaran wabah corona terus terjadi di Sumbar.

Ia menjelaskan setidaknya terdapat empat program yang akan dilaksanakan MCCC dalam penanggulangan dampak COVID-19, pertama penggalangan donasi, membantu pengadaan APD, meberikan edukasi, dan menyediakan tempat dan pelayanan dengan tim medis.

"Dalam hal penyadian tempat pengobatan dan pelayanan tergantung dengab situasi suatu daerah. Kalaupun tidak memungkinkan tim dapat berkoordinasi dengan instansi terkait untuk kerjasama dalam penanganan dampak COVID-19 ini," ujarnya. (*)