Wabah corona tidak pengaruhi kunjungan wisatawan ke Solok Selatan

id hot water boom,solok selatan,wisata solok selatan,wisata sumbar

Wabah corona tidak pengaruhi kunjungan wisatawan ke Solok Selatan

Destinasi wisata hot water boom di Kabupaten Solok Selatan yang merupakan kolam pemandian air panas. (ANTARA/Erik IA)

Padang Aro, (ANTARA) - Wabah Corona Virus Disease (COVID-19) tidak mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat sebab yang berkunjung didominasi oleh tamu lokal.

"Wisatawan yang berkunjung ke Solok Selatan didominasi wisatawan lokal bukan mancanegara sehingga wabah virus corona tidak mempengaruhi jumlah kunjungan higga saat ini," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Solok Selatan Harry Trisna di Padang Aro, Jumat.

Menurut dia, kalaupun ada penurunan jumlah kunjungan wisatawan ke Solok Selatan hal itu bukan akibat langsung dari virus corona tetapi lebih dikarenakan kondisi cuaca.

"Sejak adanya wabah virus corona, tingkat kunjungan wisatawan ke Solok Selatan masih seperti biasa, sebab tamu kami lebih masyarakat sekitar dan daerah seputar wilayah Sumbar," ujarnya.

Pihaknya akan mengoptimalkan kunjungan tamu atau wisatawan lokal tersebut dengan cara mengadakan travel dialog dan pameran.

Dia mengatakan, kunjungan wisatawan ke Solok Selatan masih stagnan seperti biasa dan semenjak merebaknya wabah virus corona belum ada tamu mancanegara yang berkunjung.

Untuk destinasi wisata yang dikelola pemerintah baru hot water boom Sapan Malulung yang dikenai biaya masuk.

Periode Januari dan Februari 2020 destinasi hot water boom sudah dikunjungi oleh 1.696 wisatawan lokal yang terdiri dari 1.357 wisatawan dewasa dan 339 tamu pelajar.

"Kunjungan ke hot water boom masih stabil dimana pada Januari tercatat 882 orang dan Februari sebanyak 814 orang," ujarnya.

Sedangkan untuk jumlah kunjungan ke destinasi lain katanya, seperti kawasan seribu rumah gadang di Koto Baru, goa batu kapal, Rumah Gadang Panjang di Abai, dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) masing-masing destinasi.

"Destinasi yang dikelola Pokdarwis belum ada laporan jumlah kunjungannya," katanya. (*)