Enam warga Riau jalani karantina di Natuna

id corona, warga riau,virus corona, dprd riau,natuna, karantina natuna,karantina corona

Enam warga Riau jalani karantina di Natuna

Suasana rapat dengar pendapat antara Dinas Kesehatan Riau dan DPRD setempat, Senin (3/2/2020). ANTARA/Diana Syafni

Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Riau mengatakan enam WNI asal provinsi Riau menjalani karantina selama 14 hari di Pulau Natuna bersama ratusan WNI lainnya yang telah berhasil dievakuasi dari Provinsi Hubei, China.

Mereka yang menjalani karantina dan observasi di Natuna dimaksudkan untuk melihat perkembangan kesehatan dan dipastikan pulang ke keluarganya dalam kondisi sehat dan terbebas dari virus corona.

"Mereka di Natuna dievakuasi selama dua sampai 14 hari. Ini untuk melihat perkembangan kesehatan mereka, karena kan masa inkubasi (virus) itu dari dua hingga 14 hari. Kalau clean and clear barulah mereka didrop ke keluarga masing-masing di Riau," ucap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir usai melakukan rapat dengar pendapat bersama Komisi V DPRD Riau, Senin.

Mimi mengatakan, meski sejauh ini belum mendapatkan informasi dari enam WNI asal Riau tersebut. Namun dia meyakini bahwa kondisi mereka dalam keadaan baik dan bisa melakukan aktivitas seperti biasa.

"Saya belum dapat informasi. Mereka ditangani langsung oleh petugas Kementerian Kesehatan. Seperti yang dikatakan Pak Menteri, di sana mereka melakukan kegiatan normal seperti olahraga, makan dan lainnya," ucap Mimi.

Sementara itu, Dinas Kesehatan juga telah menginstruksikan ke seluruh rumah sakit yang ada di seluruh kabupaten/kota di Riau untuk meningkatkan kesiapsiagaan layanan kesehatan dan sumber daya manusia (SDM) dalam mengantisipasi penyebaran wabah mematikan tersebut.

Bahkan di area pintu masuk seperti pelabuhan dan bandara sudah diberlakukan penggunaan alat pemindai suhu tubuh (termal scanner).

"Ini berdasarkan instruksi dari Menteri Kesehatan, kita sudah berikan surat edaran ke seluruh kabupaten/kota dan ke seluruh direktur RS yang ada di Riau untuk meningkatkan antisipasi terhadap kasus ini," ucapnya.