Semarang, (ANTARA) - Raja dan Permaisuri Keraton Agung Sejagat Totok Santosa dan Fanni Aminadia ditangkap Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah di luar keratonnya di Purworejo.
"Ditangkap di sekitar Wates, Yogyakarta," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol.Rycko Amelza Dahniel di Semarang, Rabu.
Baca juga: Warga resah hingga viral di medsos, Raja dan Permaisuri Keraton Agung Sejagat ditahan polisi
Menurut dia, Totok Santosa dan Fanni Aminadia bukanlah warga Purworejo.
Ia menjelaskan keduanya memiliki KTP Jakarta dan indekos di Yogyakarta.
"Sementara Fanni Aminadia yang diakui sebagai permaisuri ternyata bukan istrinya, tetapi hanya teman wanitanya," katanya.
Baca juga: Keraton Agung Sejagat sedot perhatian warga hingga jadi tempat wisata dadakan
Ia menegaskan penyidik memiliki bukti permulaan yang cukup untuk keduanya sebagai tersangka.
Ia menjelaskan tersangka memiliki motif untuk menarik dana dari masyarakat dengan menggunakan tipu daya.
Baca juga: Meresahkan masyarakat, Pemkab Purworejo hentikan kegiatan Keraton Agung Sejagat
"Dengan simbol-simbol kerajaan, tawarkan harapan dengan ideologi, kehidupan akan berubah. Semua simbol itu palsu," katanya.
Perbuatan tersangka tersebut, lanjut dia, telah menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat Desa Pogung Jurutengah, Bayan, Kabupaten Purworejo.
Baca juga: Muncul Keraton Agung Sejagat di Purworejo Jawa Tengah, polisi segera klarifikasi
"Kepolisian telah bertindak cepat dan tegas untuk mencegah terjadinya korban yang lebih banyak," katanya. (*)
Ternyata Raja dan Permaisuri Keraton Agung Sejagat memiliki KTP Jakarta dan indekos di Yogyakarta
Sejumlah warga menyaksikan lokasi Keraton Agung Sejagat dari luar gapura yang dipasang garis polisi. (Foto: ANTARA/Heru Suyitno)
