Anak-anak mendominasi pasien radang paru-paru di Pariaman, ini penyebabnya

id RSUD Pariaman,Radang Paru-paru,Kota Pariaman

Anak-anak mendominasi pasien radang paru-paru di Pariaman, ini penyebabnya

Direktur RSUD Pariaman, Sumbar dr. Indria Velutina. (ANTARA/Aadiaat M S)

​​​​​​​Pariaman (ANTARA) - Penderita pneumenia atau penyakit radang paru-paru mendominasi pasien yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Pariaman, Sumatera Barat selama 2019 dengan jumlah penderita 309 orang.

"Ada sepuluh penyakit yang mendominasi yang kami tangani selama 2019 dan yang tertinggi itu pneumonia," kata Direktur RSUD Pariaman dr. Indria Velutina di Pariaman, Selasa.

Ia mengatakan anak-anak didominasi penderita pneumonia yang ditangani RSUD Pariaman.

Ia menyebutkan pada 2019 setidaknya 283 pasien yang terdiri dari 185 laki-laki dan 98 perempuan berhasil diobati serta 26 pasien meninggal dunia dengan rincian 23 laki-laki dan tiga perempuan.

Ia menyampaikan penyakit radang paru-paru tersebut disebabkan oleh bakteri, virus, dan jamur karena faktor lingkungan yang kurang sehat.

Selain pneumenia, lanjutnya ada sejumlah penyakit lainnya yang mendominasi ditangani oleh RSUD Pariaman yaitu noenatus lahir sectio caesarea atau atau melahirkan dengan operasi yang mencapai 205 pasien.

"Untuk melahirkan dioperasi ini kondisinya sudah memprihatikan," katanya.

Selanjutnya penyakit gastroenteritis atau infeksi yang terjadi pada usus yang disebabkan oleh beberapa jenis virus dengan jumlah pasien 197 orang, lalu bronkopneumonia atau infeksi yang menyerang saluran pernapasan dengan jumlah 172 pasien.

Ia menyampaikan pasien di RSUD tersebut tidak saja berasal dari Kota Pariaman namun juga Kabupaten Padang Pariaman, Agam, dan Pasaman Barat.

Ia menyebutkan pada 2019 jumlah pasien rawat inap di RSUD Pariaman mencapai 8.919 orang dan jumlah tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yaitu 8.227 orang.

Sedangkan jumlah pasien kunjungan rawat jalan RSUD Pariaman pada 2019 mencapai 104.971 orang yang jumlah tersebut turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 113.714 orang.