Sarilamak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota secara resmi mencabut masa tanggap darurat pada Senin (16/12), tercatat kerugian selama terjadi bencana di kota tersebut mencapai Rp52,02 miliar.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Limapuluh Kota Jhoni Amir di kantornya, Selasa, mengatakan total kerugian meningkat dari perhitungan awal yang hanya Rp51,8 miliar.
"Laporan dari Dinas Pendidikan, ada beberapa sekolah yang juga mengalami rusak karena banjir. Jadi ada tambahan sebesar Rp152,8 juta dari pendidikan," kata dia.
Ia merinci kerugian di sektor infrastruktur mencapai Rp42,5 miliar, kerugian di sektor pertanian sebesar Rp9 miliar dan kerugian di sektor perikanan Rp350 juta.
"Ada pertambahan dari kerugian infrastruktur, karena ada juga bencana tanah bergeser di Koto Alam. Serta ada juga peningkatan di sektor pertanian, karena perhitungannya ada 1.500 hektare yang terdampak," sebutnya.
Ia mengatakan selain dari masyarakat Koto Alam, seluruh masyarakat yang terdampak banjir khusunya di kecamatan Lareh Sago Halaban dan Harau sudah beraktifitas seperti biasa.
"Dua hari lalu itu (Minggu) sebenarnya warga kita sudah kembali ke rumah masing-masing, tidak ada lagi yang mengungsi dan memang posko kita sudah bisa dikatakan tidak beraktivitas lagi," kata dia.
Meski begitu, saat ini pihak BPBD Kabupaten Limapuluh tetap bersiaga di lokasi-lokasi yang rawan terjadi bencana. Kurang lebih ada 30 personel yang terus memantau keadaan.
"Kita tahu sampai Januari potensi hujan kita di Kabupaten Limapuluh Kota masih besar, jadi memang yang 30 orang personel ini akan terus memantau di lokasi rawan bencana kita," sebutnya.
Sembari memantau, kata dia, personel BPBD juga langsung melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat terkait potensi bencana dan kesiapsiagaan.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Limapuluh Kota Indrawati mengatakan terdapat empat taman kanak-kanak (TK) yang mengalami kerusakan, yakni TK Melati Koto Alam, TK PKK Jorong Bancah Batu Balang, TK KB Mari Sehat Mungka, dan TK Tunas Harapan Guntuang Bukit Barisan.
"Semua sudah dilaporkan kepada BPBD Limapuluh Kota. Kerusakannya seperti dinding yang jebol dan lainnya," sebut dia. (*)