Pelajar koban banjir tak perlu risau, Pemkab Solok Selatan jamin ketersediaan perlengkapan sekolah

id banjir bandang solok selatan,bantuan banjir bandang,Pinti Kayu,Muzni Zakaria

Pelajar koban banjir tak perlu risau, Pemkab Solok Selatan jamin ketersediaan perlengkapan sekolah

Guru-guru SDN 19 Sapan Salak harus berjalan kaki menelusuri jalan berlumpur untuk mengunjungi siswa karena akses terputus pasca dilanda banjir bandang (ANTARA/Erik Ifansya Akbar)

Padang Aro (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, menjamin ketersediaan perlengkapan sekolah berupa seragam maupun buku bagi pelajar yang menjadi korban banjir bandang di Pakan Rabaa Timur.

"Saya sudah suruh inventarisasi apa saja yang dibutuhkan pelajar seperti seragam berapa, buku apa saja dan akan kami bantu," kata Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria, di Padang Aro, Rabu.

Bagi yang sudah memberikan data kebutuhan, katanya, sudah diberikan bantuan sehingga pelajar tidak terkendala lagi dalam belajar.

Selain itu, katanya, berbagai komunitas juga sudah mulai membantu seragam untuk korban banjir di Pinti Kayu Nagari Pakan Rabaa Timur dan langsung dibagikan.

"Setelah bantuan dari berbagai pihak disalurkan, akan tahu dimana kurangnya dan pemerintah siap membantu memenuhinya," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Solok Selatan Zulkarnaini mengatakan, pelajar di daerah terdampak banjir bandang di Pakan Rabaa Timur masih diliburkan dan kembali ke sekolah Senin (9/12).

"Sekarang siswanya masih trauma dan sekolah juga masih digunakan untuk keperluan tanggap darurat bencana sehingga mereka mulai kembali belajar Senin (9/12)," ujarnya.

Pihaknya mengaku sudah menginventarisasi pelajar yang terdampak untuk diberikan bantuan seragam maupun buku.

"Bantuan peralatan sekolah sudah mulai mengalir dari berbagai pihak terakhir ada bantuan buku dan seragam dari Muhammadiyah dan dari kami juga ada," ujarnya.

Sebelumnya murid di SD 19 Sapan Salak, Nagari Pakan Rabaa Timur, Kabupaten Solok Selatan, yang terdampak langsung banjir bandang menangis kepada guru sambil bertanya bagaimana mereka akan melanjutkan sekolah karena seragam dan bukunya tidak ada lagi.

"Saat kami mengunjungi siswa ada murid yang menangis mengadukan bagaimana mereka mau sekolah karena buku dan seragam sudah habis semua. Ada juga yang orang tuanya sampai sakit karena memikirkan perlengkapan sekolah anaknya," kata guru SD 19 Sapan Salak, Tesa Aries.

Dia mengatakan, mendengar keluhan murid yang menjadi korban banjir bandang itu pihaknya menenangkan mereka dengan menjelaskan bahwa jika seragam dan buku sekolah merupakan tanggung jawab sekolah.

Guru-guru, katanya, sudah menghimpun bantuan untuk membeli perlengkapan murid nantinya dan kemarin baru terkumpul sekitar Rp3 juta.