Legislator minta peran alumni sekolah untuk pengadaan komputer wujudkan pemerataan UNBK
Parit Malintang (ANTARA) - Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Golkar John Kenedy Azis meminta peran alumni di setiap sekolah untuk pengadaan komputer guna mewujudkan pemerataan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
"Sekarang setiap sekolah harus melaksanakan ujian nasional dengan UNBK, namun sayangnya banyak sekolah yang masih kekurangan komputer," kata dia usai menyerahkan komputer kepada pihak sekolah SMPN 1 Sungai Geringging, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Jumat.
Ia mengatakan kekurangan komputer tersebut karena pemerintah terkendala anggaran membeli sarana itu untuk semua sekolah yang ada.
Menurutnya salah satu solusi untuk membantu mengatasi hal tersebut yaitu dengan donasi dari alumni sekolah untuk membeli komputer.
"Memang sekolah merupakan tanggung jawab pemerintah, tapi sebagai alumni tidak ada salahnya membantu," katanya.
Ia mengatakan dengan pengadaan komputer tersebut maka juga dapat menambah fasilitas belajar siswa agar bisa menguasai teknologi.
Namun ia juga meminta pihak sekolah meningkatkan taraf pendidikan di sekolahnya agar siswa mendapat prestasi yang lebih baik sehingga dapat memancing alumni untuk berdonasi.
Menurutnya setiap sekolah tentu memiliki alumni yang sukses dan mau berdonasi untuk sekolahnya guna meningkatkan mutu pendidikan.
"Contohnya saja di SMP ini, banyak alumninya yang sukses, pengusaha, anggota TNI dan Polisi, bahkan anggota DPR," katanya.
Setidaknya pada kesempatan itu ada enam unit komputer yang diserahkan kepada pihak sekolah yang terdiri dari tiga unit dari dirinya serta tiga unit dari pengusaha emas Azwar Wahid.
"Komputer ini merupakan bentuk donasi kami sebagai alumni, mudah-mudahan dapat memancing alumni lainnya berbuat untuk sekolah," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Padang Pariaman Rahmang mengatakan daerah itu masih membutuhkan banyak komputer guna menyelenggarakan UNBK untuk seluruh sekolah.
"Nanti seluruh sekolah di Padang Pariaman tidak ada lagi ujian nasional berbasis kertas dan pensil, namun semua UNBK," kata dia.
Ia mengatakan komputer dapat membantu meningkatkan pendidikan, sedangkan pendidikan merupakan salah satu cara untuk mengentaskan kemiskinan.
Berdasarkan catatan untuk pelaksanaan UNBK di Padang Pariaman pada April 2019 hanya 39 SMP yang melaksanakan UNBK dari 60 SMP di daerah itu.
Dari 39 SMP tersebut hanya 13 sekolah yang melaksanakan UNBK secara mandiri sedangkan 26 sekolah bergabung ke SMA yang bisa melaksanakan UNBK.
Sedangkan jumlah MTs di Padang Pariaman yang melaksanakan UNBK mencapai 16 sekolah dari 28 sekolah yang ada di daerah itu.
"Sekarang setiap sekolah harus melaksanakan ujian nasional dengan UNBK, namun sayangnya banyak sekolah yang masih kekurangan komputer," kata dia usai menyerahkan komputer kepada pihak sekolah SMPN 1 Sungai Geringging, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Jumat.
Ia mengatakan kekurangan komputer tersebut karena pemerintah terkendala anggaran membeli sarana itu untuk semua sekolah yang ada.
Menurutnya salah satu solusi untuk membantu mengatasi hal tersebut yaitu dengan donasi dari alumni sekolah untuk membeli komputer.
"Memang sekolah merupakan tanggung jawab pemerintah, tapi sebagai alumni tidak ada salahnya membantu," katanya.
Ia mengatakan dengan pengadaan komputer tersebut maka juga dapat menambah fasilitas belajar siswa agar bisa menguasai teknologi.
Namun ia juga meminta pihak sekolah meningkatkan taraf pendidikan di sekolahnya agar siswa mendapat prestasi yang lebih baik sehingga dapat memancing alumni untuk berdonasi.
Menurutnya setiap sekolah tentu memiliki alumni yang sukses dan mau berdonasi untuk sekolahnya guna meningkatkan mutu pendidikan.
"Contohnya saja di SMP ini, banyak alumninya yang sukses, pengusaha, anggota TNI dan Polisi, bahkan anggota DPR," katanya.
Setidaknya pada kesempatan itu ada enam unit komputer yang diserahkan kepada pihak sekolah yang terdiri dari tiga unit dari dirinya serta tiga unit dari pengusaha emas Azwar Wahid.
"Komputer ini merupakan bentuk donasi kami sebagai alumni, mudah-mudahan dapat memancing alumni lainnya berbuat untuk sekolah," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Padang Pariaman Rahmang mengatakan daerah itu masih membutuhkan banyak komputer guna menyelenggarakan UNBK untuk seluruh sekolah.
"Nanti seluruh sekolah di Padang Pariaman tidak ada lagi ujian nasional berbasis kertas dan pensil, namun semua UNBK," kata dia.
Ia mengatakan komputer dapat membantu meningkatkan pendidikan, sedangkan pendidikan merupakan salah satu cara untuk mengentaskan kemiskinan.
Berdasarkan catatan untuk pelaksanaan UNBK di Padang Pariaman pada April 2019 hanya 39 SMP yang melaksanakan UNBK dari 60 SMP di daerah itu.
Dari 39 SMP tersebut hanya 13 sekolah yang melaksanakan UNBK secara mandiri sedangkan 26 sekolah bergabung ke SMA yang bisa melaksanakan UNBK.
Sedangkan jumlah MTs di Padang Pariaman yang melaksanakan UNBK mencapai 16 sekolah dari 28 sekolah yang ada di daerah itu.