Pariaman (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) RI menyalurkan bantuan di Kota Pariaman, Sumatera Barat senilai Rp2,9 miliar untuk sejumlah program bantuan dari pemerintah pusat kepada daerah tersebut.
"Kami berharap bantuan ini bisa membawa manfaat bagi penerima dan Kemensos RI bisa hadir serta memberikan penanganan secara tuntas untuk kemandirian penerima," kata Perwakilan Kemensos RI Arif Rahman di Pariaman, Jumat.
Hal tersebut ia sampaikan saat Penyerahan Bantuan Sosial Kemensos RI dalam rangka Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR di Pariaman.
Ia mengatakan pemberian bantuan tersebut juga merupakan dorongan dan dukungan dari Komisi VIII DPR RI sebagai mitra Kemensos di legislatif.
Ia merinci bantuan yang disalurkan tersebut yaitu Program Keluarga Harapan (PKH) tahap III senilai Rp2,6 miliar, Pahlawan Ekonomi Nusantara (Pena) Rp68,9 juta, permakanan lansia Rp85,2 juta, sembako Rp31,3 juta, dan yatim piatu atau Yapi senilai Rp113 juta.
Penyaluran bantuan tersebut dilaksanakan secara simbolis kepada perwakilan penerima manfaat dari masing-masing kategori di kantor bersama Pemerintah Kota Pariaman.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Pariaman Muhammad Rum meminta penerima manfaat menggunakan bantuan yang diberikan oleh Kemensos untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ia menyampaikan telah banyak bantuan yang diberikan oleh Kemensos untuk daerah itu. Bantuan tersebut baik yang bersifat langsung dari kementerian maupun melalui kemitraan dengan Komisi VIII DPR RI.
Ia berharap bantuan tersebut terus bergulir dan ditingkatkan guna membantu warga dengan ekonomi lemah di daerah tersebut.
Anggota Komisi VIII DPR RI John Kenedy Azis mengatakan pihaknya terus mendorong Kemensos RI untuk dapat hadir di baik saat bencana maupun membantu warga yang kurang mampu.
"Kami pun tentu berharap penerima bantuan juga memanfaatkan dengan sebaik-baiknya bantuan yang diterima, jangan gunakan untuk hal-hal yang tidak perlu," ujar dia.
Pada kesempatan tersebut ia juga mengajak penerima PKH agar mengambil program Pena guna meningkatkan perekonomian keluarga.
"Ini kesempatan untuk meningkatkan perekonomian keluarga, dan meskipun diambil tidak serta merta bantuan Rp200 ribu per bulannya putus karena akan ada evaluasi," kata dia.