Warga Sukadamai gempar, temukan mayat manusia tinggal tengkorak

id penemuan mayat,penemuan mayat sudah jadi tengkorak,berita langkat,berita sumut,sumut terkini,langkat terkini,berita sumut terkini,pembunuhan

Warga Sukadamai gempar, temukan mayat manusia tinggal tengkorak

Warga Kuala Kabupaten Langkat temukan mayat yang sudah menjadi tengkorak. (ANTARA/HO)

Langkat, (ANTARA) - Warga Sekar Wangi Desa Sukadamai, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat menemukan mayat manusia yang sudah tinggal tengkorak di ladang milik Samin.

Dari informasi yang diterima, Kamis, pada mulanya Rabu (16/10) sekira pukul 18.00 WIB telah diterima informasi dari Marsidik Kepala Dusun III Sekar Wangi Desa Sukadamai Kecamatan Kuala, dimana menerima laporan dari warganya Jumiran telah ditemukan mayat.

Penemuan mayat tersebut di ladang milik Samin di Dusun Sinampur, Desa Beruam Kecamatan Kuala.

Sebelumnya Senin (14/10) sekitar pukul 13.00 WIB, Gino yang mempunyai ladang berbatas dengan ladang milik Samin mendapat informasi dari orang yang sedang berburu di ladang bahwa ada ditemukan mayat manusia membusuk.

Gino langsung melihat dan menduga mayat tersebut adalah orang penderita gangguan jiwa yang sempat terlihat melintas sekitar tiga minggu yang lalu.

Pada Rabu, Gino memberikan informasi mayat tersebut kepada temannya Jumiran bahwa ada ditemukan mayat. Merasa penasaran dia mengajak Gino, Hery, Joko, Jumadi untuk melihat temuan mayat tersebut, dan selanjutnya mendokumentasikannya.

Melihat kebenaran temuan mayat tersebut, Jumiran memberitahukan kepada Marsidik, Kadus Dusun III Sekar Wangi Desa Suka Damai Kecamatan Kuala dan oleh Kadus menginformasikan ke Polsek Kuala.

Personel gabungan Polsek Kuala berangkat menemui Marsidik, untuk berangkat ke TKP dan diperoleh foto-foto dokumentasi temuan mayat yang sudah membusuk, dan mengajak saksi- saksi dan Kadus menuju TKP.

Akan tetapi mengingat medan menuju TKP melalui bukit lembah dan tidak dapat dilalui mobil dan sepeda motor, maka harus ditempuh dengan berjalan kaki sekitar kurang lebih 2 jam.

Selain itu kondisi waktu sudah malam sehingga hasil musyawarah dengan para saksi dan kadus, diputuskan berangkat ke TKP Kamis (17/10) pagi untuk mengurangi resiko dalam perjalanan. (*)