Padang, (ANTARA) - Kemajuan teknologi terus terjadi beriringan dengan perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin ingin selalu cepat dan tidak mau direpotkan dengan prosedur dan persyaratan.
Masyarakat konsumen maunya semua selesai pada genggaman atau cukup pada satu titik saja secara cepat, efisien dan praktis. Apalagi kalangan generasi millenial yang tidak mau direpotkan dengan lama prosedur.
Meski beberapa tahun lalu sebagian masyarakat begitu bergairah untuk membuat kartu kredit yang disuguhkan pihak marketing kartu kredit dari beragam bank. Tujuan agar bisa mendapatkan uang cepat atau keperluan belanja mendadak di mana saja. Cukup gesek saja pada toko, outlet dan mall yang ada layanan mesin kartu kredit.
Akan tetapi perubahan begitu cepat, masa memenuhi dompet dengan kartu kredit berlahan mulai ditinggalkan. Setidaknya dalam kurun tiga tahun terakhir fenomena perkembangan financial technology (Fintech) kian menjamur. Tapi home credit yang sudah tumbuh dan berkembang secara global, juga ke penjuru bumi pertiwi termasuk yang hadir telah lama sebagai perusahaan pembiayaan multiguna berbasis teknologi muktahir.
Serba instan dan praktis gaya hidup di era kemajuan teknologi sekarang, salah satu jawabannya adalah berurusan saja dengan Home Credit Indonesia yang memberikan pelayanan cepat dan praktis dengan persyaratan jauh daripada kata ribet.
Seorang karyawan perusahaan swasta di Padang Anggi Khairunnisa menuturkan, sudah dua kali proses transaksi peminjaman di Home Credit Indonesia, saat itu hendak membeli gadget.
Pemilihan terhadap home credit Indonesia karena prosesnya sangat mudah dan cepat sekali. "Pokoknya praktis deh. Apa yang diinginkan alat elektronik bisa langsung dapat dan bisa bawa pulang,"ucapnya.
Pasalnya, kelengkapan untuk dapat pinjaman selama data lengkap dan tak bermasalah, maka bisa langsung diproses dan barang diinginkan bisa dibawa pulang. Kualitas layanan dengan sistem Home Credit Indonesia cukup baik karena bisa melakukan pembayaran kapan dan dimana saja secara online.
Perempuan berkaca mata itu menceritakan, ketika dirinya ingin membeli gadget sesuai keinginan. Lalu mendatangkan salah satu konter handphone yang jaraknya tidak jauh dari tempat kerjanya.
"Satu hari saya melihat-lihat gadget di salah satu conter di Kota Padang, rencana ingin mengganti HP lama. Ada yang suka tetapi uang cash sedang tidak cukup, tapi disambangi salah seorang karyawan dari home credit Indonesia di conter tersebut," ungkapnya.
Komunikasi terjalin dan diketahui syarat tidak ribet, cukup dengan KTP, KK dan Kartu BPJS, sudah cocok data bisa langsung dapat HP baru sesuai keinginan. Memang ditanya tentang gaji, tapi tidak detail sampai-sampai dimana saja ada punya pinjaman atau utang, tambahnya.
"Saya sudah dua kali mencoba transaksi dengan Home Credit Indonesia. Proses mudah dan cepat, cobalah..!. Uang muka pun ringan dan memberi suku bunga yang wajar," ucapnya.
Setelah disetujui dan diketahui besaran cicilan bulanan sudah tahu setiap bulan nominalnya, maka pembayarannya secara online. Download aplikasi Home Credit Indonesia di gadget, maka bisa proses transaksi pembayaran angsuran disitu.
Ia menyebutkan, klik saja di fitur konsumen maka muncul beberapa fitur, termasuk fitur cara pengajuan, cara pembayaran, cicilan belanja online dan lainnya termasuk produk dan proteksi.
Sebagai konsumen pun bisa membayar melalui sms banking bank yang ada karena diberi account virtual, termasuk melaui BCA mobile. "Saya waktu bayar melalui sms banking BNI dan tinggal transfer melalui account virtual yang tersedia di aplikasi Home Credit Indonesia,"ujarnya.
Apalagi sekarang, mitra online Home Credit makin bertambah, mulai dari Tokopedia, Bukalapak, Blibli, Arjuna Elektronik, Air Asia dan Citilink serta banyak lagi yang lain.
Ingin kebutuhan apa saja sesuai dengan produk yang dilayani Home Credit Indonesia, bisa didapat pada e-comerce tersebut.
"Saya bilang apa adanya saja. Kalau ingin membuktikan cepat dan praktisnya di home credit cobalah..!, tak usah ragu. Pengelolaannya dibawa pengawasan Otoritas Jasa Keuangan, bukan pemain baru," sarannya.
Selama dua kali dapat pinjaman untuk memberi gadget, tambahnya, berjalan lancar pembayaran dan malah ditawarkan pinjaman lebih besar lagi.
Menjaga trust
Perkembangan financial technology memberi kemudahan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Namun, sejalan dengan kenyataan itu, tak kalah pentingnya konsumen harus memaksakan diri untuk menjaga trust (kepercayaan) yang diberikan dari pengelola jasa keuangan online tersebut.
Sebab, bila bila dipresentasekan hampir 90 persen kepercayaan yang menjadi agunan terbesar konsumen untuk mendapatkan pinjaman secara online.
"Kita sebagai konsumen tentu harus menjaga kepercayaan yang diberikan pengelola jasa keuangan online. Caranya, ya..dengan membayar cicilan sesuai jadwal tanpa menunggak sampai batas lunas pinjaman," ujar Anggi.
Hal senada disampaikan A. Puja Kesuma yang pernah mendapatkan pinjaman melalui Home Credit Indonesia untuk membeli gawai.
Ia mengakui proses cepat memang sudah terbukti di Home Credit Indonesia ketika ingin memenuhi kebutuhan terhadap sesuai seperti gawai maupun elektronik lainnya.
Sebab, ingin membeli suatu alat elektronik dengan uang cash, maka akan lama terkumpulnya. Sementara android butuh untuk mendukung proses kerja dan alat komunikasi.
Justru itu, saat ia mendapatkan pinjaman untuk membeli gadget, berkaitan dengan bunga pun tidak terlalu besar. Memang kuncinya bagaimana kita sebagai konsumen bisa menjaga kepercayaan. Caranya tidak pernah menunggak, apalagi tak membayar cicilan sama sekali.
Kemudian mesti menjadi konsumen yang cerdas, artinya agar tidak terbebani, maka barang yang dibeli sesuai kebutuhan dan bukan atas keinginan.
"Saya alhamdulillah pembayaran tepat waktu sampai batas 10 bulan masa cicilan tersebut. Setelah lunas, malah ditawarkan lagi dengan jumlah agak lebih besar dari sebelumnya,"ujarnya.
Namun, belum ada kebutuhan dan mau dikemanakan dana yang ditawarkan kalau diambil, sehingga sementara ditupuskan tidak diambil tawaran tersebut.
Menurut dia, jangan curiga atau khawatir dulu, selama belum pernah mencobanya. Akan tetapi tentu tak kalah pentingnya mengukur antara kebutuhan dan meyakinkan diri agar mampu menjaga kepercayaan terhadap suatu kewajiban.
Banyak tawaran pinjaman secara online sekarang dengan proses mudah dan praktis, mesti tetap teliti dan jangan sampai pula tertipu. Kalau home credit Indoensia sudah merupakan jasa keuangan di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kendati demikian, tentu yang tak kalah pentingnya dalam transaksi pinjaman online harus mengendalikan diri juga, jangan terjadi "besar pasak daripada tiang". (*)