Jayapura (ANTARA) - Sekitar 5.500 pengungsi korban kerusuhan Wamena di markas Komando Distrik Militer 1702 Jayawijaya membutuhkan bantuan pakaian, makanan, dan barang-barang keperluan anak dan perempuan.
Komandan Distrik Militer 1702 Jayawijaya Letkol Inf Candra Dianto di Jayapura, Sabtu, mengatakan bahwa warga yang mengungsi di markas Kodim umumnya hanya membawa baju di badan saat berusaha menghindari dampak kerusuhan di Wamena.
Sementara bantuan pangan pokok dari pemerintah untuk pengungsi korban kerusuhan Wamena, menurut dia, saat ini baru difokuskan ke satu posko pengungsian.
"Kami minta informasi ini disebarkan seluas-luasnya agar banyak pihak yang tergerak untuk membantu para korban yang kini tengah mengungsi," katanya melalui telepon seluler.
"Bantuan dari Pemerintah Provinsi Papua hanya tersalur ke posko pengungsian Gedung Okumarek yang dibuka oleh Pemerintah Kabupaten Jayawijaya," ia menambahkan.
Komando Distrik Militer 1702 Jayawijaya, menurut dia, sampai sekarang hanya mengandalkan bantuan logistik yang masih tersedia di markas.
"Pengungsi tidak mau ke Okumarek. Warga maunya di Kodim, sementara dapur lapangan Pemda ada di Okumarek," katanya.
Selain makanan dan pakaian, ia menambahkah, pengungsi membutuhkan susu untuk balita, popok bayi, dan pembalut untuk perempuan. (*)
Berita Terkait
Pasca kerusuhan di Inggris, para pelanggar hadapi dakwaan terorisme
Rabu, 7 Agustus 2024 9:08 Wib
Inggris alami gelombang kerusuhan terburuk sejak 13 tahun
Senin, 5 Agustus 2024 16:26 Wib
Sidang perdanan kasus kerusuhan tolak relokasi Pulau Rempang
Kamis, 21 Desember 2023 16:24 Wib
Tewaskan 10 orang, Komisi I DPR dorong investigasi mendalam terkait kerusuhan di Wamena
Sabtu, 25 Februari 2023 13:40 Wib
Polri kirim dua pleton brimob dikirim ke Dogiyai perketat keamanan pasca kerusuhan
Minggu, 13 November 2022 13:33 Wib
Menko Polhukam gelar rakor bahas penanganan tragedi di Stadion Kanjuruhan
Senin, 3 Oktober 2022 6:44 Wib
PSSI larang Arema FC jadi tuan rumah sepanjang musim 2022
Minggu, 2 Oktober 2022 6:34 Wib
PT LIB hentikan Liga 1 Indonesia satu pekan akibat kerusuhan di Malang
Minggu, 2 Oktober 2022 6:31 Wib